Mohon tunggu...
Alya syafira arnada
Alya syafira arnada Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Instagram : @alyasyafiraa_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hati-hati dengan Jejak Digital yang Mengakibatkan Bullying

2 Januari 2022   14:37 Diperbarui: 2 Januari 2022   14:38 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kisah Amanda Todd merupakan suatu kisah yang tragis. Di mana anak seusianya yang seharusnya sedang menikmati masa-masa perkembangan harus mengalami depresi yang berat. Tanpa harus menghakimi apa-apa, kisah Amanda Todd memberikan kita pelajaran untuk lebih bisa menggunakan internet dengan bijaksana. Serta pentingnya bimbingan orang tua yang tidak hanya melarang namun juga memberikan arahan mengenai internet dan kemungkinan-kemungkinan yang ada di dalamnya seperti informasi seks dan pergaulan.

Masa remaja merupakan periode kehidupan yang penuh dinamika karena pada masa tersebut terjadinya transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja sehingga masa remaja ini bisa dikatakan sebagai masa labil. Sedangkan penggunaan tekonologi informasi di kalangan remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun. Remaja dapat menghabiskan waktu selama 5 jam dalam sehari bahkan lebih. Remaja laki-laki menggunakan internet untuk online, membuka web dan bermain game online sedangkan remaja perempuan menggunakan internet untuk membuka jejaring sosial, chatting, dan berbelanja lewat online shop.

Selain daripada itu masih banyak kasus-kasus cyberbullying yang belum terekspos oleh media. Padahal banyak postingan di facebook baik tulisan maupun gambar yang menyimpang dari etika sehingga menimbulkan bullying namun tidak sampai pada ranah hukum.

Perilaku cyberbullying dapat memberikan dampak negatif, antara lain korban mengalami depresi, kecemasan, ketidaknyamanan, prestasi di sekolah menurun, tidak mau bergaul dengan teman-teman sebaya, menghindar dari lingkungan sosial, dan adanya upaya bunuh diri. Cyberbullying yang dialami remaja secara berkepanjangan akan menimbulkan stres berat, melumpuhkan rasa percaya diri sehingga memicunya untuk melakukan tindakan-tindakan menyimpang seperti mencontek, membolos, kabur dari rumah, bahkan sampai minum minuman keras atau menggunakan narkoba. Cyberbullying juga dapat membuat mereka menjadi murung, dilanda rasa khawatir, dan selalu merasa bersalah atau gagal. Sedangkan dampak yang paling menakutkan adalah apabila korban cyberbullying sampai berpikir untuk mengakhiri hidupnya (bunuh diri) oleh karena tidak mampu menghadapi masalah yang tengah dihadapinya.

Tindakan cyberbullying yang dilakukan oleh remaja di media sosial facebook sudah semakin menghawatirkan. Cyberbullying tidak hanya memberikan dampak negatif pada korban namun juga pelaku. Cyberbullying adalah intimidasi yang dilakukan pelaku dengan tujuan melecehkan atau mempermalukan korban melalui perangkat teknologi misalnya penggunaan media sosial. Terdapat faktor internal dari diri pelaku dan korban itu sendiri.

Masa remaja merupakan periode kehidupan yang penuh dinamika karena pada masa tersebut terjadinya transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja sehingga masa remaja ini bisa dikatakan sebagai masa labil.

Estimasi jumlah remaja yang mengalami cyberbullying di Indonesia sangat tinggi, Survei global yang dilakukan oleh Ipsos terhadap 18.687 orang tua dari 24 negara, termasuk Indonesia, menemukan bahwa 12% orang tua menyatakan bahwa anak mereka pernah mengalami cyberbullying dan 60% diantaranya menyatakan bahwa anak-anak tersebut mengalami cyberbullying pada jejaring sosial seperti Facebook.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun