Indonesia mengusulkan pada Myanmar untuk mengundang badan PBB atau diplomat asing dan juga negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang bersifat netral untuk melihat kondisi yang sebenarnya yang terjadi pada Rohingya, sehingga akan terbuka sebuah pemikiran baru yang diharapkan membuahkan hasil yang baik.
Pengiriman bantuan yang bersifat netral dan berada dalam jalur kemanusiaan. Organisasi netral seperti PMI yang dipimpin oleh Jusuf Kalla digunakan sebagai kendaraan bantuan. Bantuan dari organisasi netral seperti PBB dan ASEAN diperkuat dan mengurangi dari organisasi keagaaman yang dikhawatirkan memeruncing masalah dengan kesalah pahaman.
Kerja sama berbagai pihak agar bantuan baik berupa papan, sandang, pangan dapat diterima oleh etnis Rohingya.
Seperti yang terdapat dalam pancasila sila kedua yang membicarakan tentang kemanusiaan, Indonesia aktif dalam kerja sama Internasional di bidang kemanusiaan. Dalam kasus ini pun, Indonesia tidak menunjuk orang yang salah atau benar sehingga Myanmar sendiri mau menerima dan mendengar perkataan Indonesia dan memersilakan Indonesia masuk ke dalam untuk mengirim bantuan yang ditawarkan.Â
Pendekatan yang dilakukan Indonesia ini bukan melalui desakan politik atau dengan tindakan keras. Karena, pada dasarnya Myanmar merupakan negara yang dapat bertahan walaupun diisolasi atau disendirikan. Hal itu pernah terjadi kepada Myanmar sebelum bergabung dengan ASEAN. Oleh karena itu, pendekatan secara halus dan negoisasi merupakan cara yang diambil Indonesia untuk mendekati Myanmar dengan harapan Myanmar akan melakukan hal yang lebih seimbang terhadap kasus tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI