Resensi Munkar (film)
Film Indonesia tahun 2024 oleh Anggy Umbara
Judul : Munkar
Penulis : Evelyn afnilia
Sutradara: Anggy umbara
Pemeran utama : Adhisty Zara,Ratu Sofya,Saskia Chadwick,Kaneishia Yusuf,Khadijah Aruma
Sinopsis
Herlina merupakan salah satu santriwati yang sering mendapatkan perundungan dari beberapa teman-temannya, pada suatu hari ia meninggal dunia karena kecelakaan dikarenakan melarikan diri saat teman-temannya merundungnya. Tak terima anaknya meninggal, kemudian orang tua Herlina membawa jenazah Herlina kepada seorang dukun untuk menghidupkannya kembali dan mengirimkan arwah Herlina untuk membalaskan dendam Herlina terhadap teman-temannya di pesantren.
Kelebihan
- Cerita Menyentuh: Alur cerita yang penuh makna dan emosi menggugah perasaan penonton. Kisahnya mengangkat tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, membuat penonton merasa terhubung secara emosional dan termotivasi untuk refleksi diri.
- Aktor Hebat: Pemeran dalam film ini menampilkan performa yang luar biasa, mampu menghidupkan karakter dengan mendalam. Ekspresi emosi dan akting mereka terasa sangat natural, sehingga membuat pesan film lebih kuat.
- Â Produksi Berkualitas: Dengan sinematografi yang memukau, tata suara yang mendukung, serta desain produksi yang detail, film ini berhasil menciptakan suasana yang mendalam dan realistis. Kualitas teknisnya memperkuat pengalaman menonton.
- Â Pesan Moral yang Mendalam: Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral yang berharga, seperti introspeksi diri, penyesalan atas kesalahan, dan pentingnya kembali ke jalan yang benar. Pesan ini disampaikan dengan cara yang tidak menggurui, tetapi inspiratif.
Kekurangan
1. Penyampaian Pesan yang Cenderung Eksplisit: Beberapa penonton mungkin merasa pesan moral dalam film ini terlalu langsung atau "menggurui," sehingga mengurangi elemen subtil dalam narasi.
2. Pace Cerita Lambat: Jika film terlalu fokus pada eksplorasi tema dan pesan, ritme cerita dapat terasa lambat dan berpotensi membuat penonton kehilangan perhatian.
3. Pengembangan Karakter Terbatas: Karakter dalam film ini mungkin kurang memiliki lapisan emosional yang mendalam, sehingga sulit bagi penonton untuk merasa terhubung secara personal.
4. Visual dan Sinematografi Kurang Maksimal: Bergantung pada anggaran atau gaya penyutradaraan, beberapa adegan mungkin terasa kurang impresif secara visual atau kurang mendukung suasana cerita.
5. Ekspektasi Penonton Tidak Terpenuhi:Jika film ini dipromosikan dengan gaya tertentu tetapi hasil akhirnya tidak sesuai dengan harapan, hal ini bisa menimbulkan kekecewaan.
6. Kurangnya Variasi Konflik:Jika film terlalu fokus pada satu pesan atau tema, ada risiko konflik yang dihadirkan terasa monoton atau terlalu sederhana.
Kesimpulan film "Munkar" adalah setiap perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan, dan kebenaran selalu terungkap di hadapan keadilan ilahi.
Rating :8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H