Mohon tunggu...
Alya Salsabilla
Alya Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Prima Nusantara Bukittinggi Prodi S-1 Psikokogi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh stress terhadap kesehatan mental; Perspektif Psikologi dalam kehidupan sehari hari

29 Januari 2025   20:35 Diperbarui: 29 Januari 2025   20:35 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stres yang berlangsung lama atau berulang kali dapat menyebabkan gangguan mental yang serius. Penelitian oleh Kessler (1997) menunjukkan bahwa stres kronis berhubungan erat dengan berbagai kondisi psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Ketika seseorang mengalami stres berlebihan, tubuh akan memproduksi hormon kortisol, yang dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan kimiawi otak dan berkontribusi pada perkembangan gangguan mental.
Stres juga dapat memengaruhi kemampuan individu untuk berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya tidak hanya dirasakan dalam bentuk kelelahan mental, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan kinerja profesional. Sebagai contoh, seseorang yang mengalami stres berat mungkin merasa terisolasi, tidak dapat berkonsentrasi, atau merasa cemas dalam situasi sosial.

C. Teknik dan Metode untuk Mengelola Stres

Mengelola stres dengan efektif sangat penting untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional. Beberapa teknik yang sering digunakan dalam psikologi untuk mengatasi stres antara lain adalah:
*Mindfulness: Teknik ini mengajarkan individu untuk fokus pada saat ini tanpa menghakimi pikiran atau perasaan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental.
*Relaksasi: Teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif dapat membantu menurunkan tingkat stres dan memberikan ketenangan.
*Olahraga: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, lari, atau yoga dapat merangsang pelepasan endorfin, yang berfungsi sebagai obat alami untuk stres.
*Terapi Kognitif-Perilaku: Terapi ini membantu individu mengidentifikasi pola pikir negatif yang menyebabkan stres dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih realistis dan positif.

D. Peran Dukungan Sosial dalam Mengurangi Dampak Stres

Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi dampak negatif stres. Menurut Cohen dan Wills (1985), individu yang memiliki jaringan sosial yang baik lebih mampu mengelola stres dibandingkan mereka yang lebih terisolasi. Dukungan emosional dari teman, keluarga, atau kolega dapat memberikan rasa aman dan mengurangi rasa cemas yang sering kali muncul akibat stres.
Selain itu, dukungan sosial juga berfungsi sebagai sumber informasi dan bantuan praktis dalam menghadapi tantangan hidup. Seseorang yang mendapatkan dukungan dari orang terdekatnya akan merasa lebih dipercaya dan dihargai, yang dapat mengurangi perasaan tertekan dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka.

PENUTUP

KESIMPULAN

Stres adalah fenomena yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia, namun pengaruhnya terhadap kesehatan mental dapat dikendalikan dengan cara yang tepat. Faktor penyebab stres yang datang dari lingkungan sosial, pekerjaan, dan tekanan internal dapat dikelola dengan berbagai teknik psikologis, seperti mindfulness, relaksasi, olahraga, dan terapi kognitif-perilaku. Dukungan sosial juga berperan penting dalam mengurangi dampak stres, memberikan individu rasa aman dan kenyamanan.
Dengan pendekatan yang tepat, individu dapat menjaga kesehatan mental mereka meskipun harus menghadapi stres yang datang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang stres dan cara-cara untuk mengelolanya agar dampaknya tidak merusak kesejahteraan psikologis dan emosional.

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, social support, and the buffering hypothesis. Psychological Bulletin, 98(2), 310--357.
Kessler, R. C. (1997). The effects of stressful life events on depression. Annual Review of Psychology, 48(1), 191--214.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer Publishing Company.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun