Mohon tunggu...
Alya RahmaPutri
Alya RahmaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang gemar bermain bulu tangkis dan rajin mengikuti perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Muda Kehilangan Karakter Bangsa: Bagaimana Upayanya?

16 Juni 2022   23:32 Diperbarui: 16 Juni 2022   23:41 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi saat ini, masyarakat terutama generasi muda, menjadi mudah terbawa dampak negatif dari informasi-informasi yang beredar luas, baik di dunia maya maupun dunia nyata yang mengakibatkan hilangnya karakter bangsa. Hilangnya karakter bangsa tersebut ditandai dengan munculnya sikap-sikap yang bertentangan dengan pancasila, seperti pencurian, pelecehan seksual, tawuran, pembunuhan, westernisasi, tidak cinta tanah air, dan lain sebagainya.

Baru-baru ini, terdapat sebuah kasus dimana generasi muda penggemar K-Pop di Indonesia menjadi saling ribut dengan penggemar Korea Selatan dikarenakan tindakan salah satu artis Korea Selatan bernama Chen. Chen sendiri berasal dari grup EXO asuhan SM Entertainment, ia kembali menyapa penggemar dengan berita yang cukup mengejutkan penggemarnya. 

Ia mengaku telah menghamili pacarnya sebelum menikah, namun ia tetap ingin bertanggung jawab sebagai ayah dari putrinya itu dan ingin tetap melanjutkan karirnya sebagai artis. 

Tindakannya ini jelas dipandangnegatif oleh warga Indonesia karena dianggap tidak bermoral. Tentu hal ini mendapatkan berbagai ujaran pro dan kontra dari banyak pihak. Tak sedikit penggemar Indonesia yang membela Chen hingga berselisih dengan penggemar asal Korea Selatan. 

Beberapa warga Indonesia pun merasa jika penggemar Indonesia bereaksi berlebihan terhadap kasus ini dan pada akhirnya terjadilah perang argumen dengan bangsa sendiri. Berita perselisihan ini terdengar ke berbagai kalangan penggemar lain sampai ke luar negeri yang mana menciptakan stigma bahwa penggemar Indonesia tidak dapat bersikap dewasa serta dinilai fanatik. Akibatnya, Indonesia mendapatkan pandangan buruk akibat masalah sepele tersebut.

Seharusnya generasi muda sadar karena mereka adalah penerus bangsa yang bermoral dan berakhlak yang membawa nama baik negara. Hal ini disebabkan adanya globalisasi dan generasi muda tidak bisa menyaringnya dengan baik. Pergaulan antarbangsa yang kental menyebabkan proses alkuturasi sehingga generasi muda dengan mudahnya melupakan pentingnya karakter bangsa.  

Generasi muda cenderung tidak berpikir panjang dalam bertindak. Budaya-budaya luar tidak dapat disaring dengan baik sehingga menyebabkan penyimpangan nilai Pancasila. Jika hal ini terus berlanjut maka Indonesia akan kehilangan kebanggan jati diri bangsanya.

Penyimpangan nilai Pancasila membuat terabaikannya kehidupan yang mana seharusnya pancasila menjadi pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa. Apabila masyarakat dan generasi muda paham nilai-nilai Pancasila itu sendiri, tentu masalah-masalah tersebut akan terminimalisir atau bahkan tidak terjadi. Bagaimana upayanya? Penerapan nilai-nilai Pancasila harus diperkuat kembali.

 Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi penyimpangan nilai Pancasila yaitu bisa dengan pemberian pembelajaran atau Pendidikan agama yang mana menjadi peranan penting untuk membentuk ketakwaan generasi muda. 

Pendidikan Pancasila juga tidak kalah penting diajarkan agar generasi muda dapat menumbuhkan kesadaran dan membangkitkan semangat Pancasila dan semangat nasionalisme agar generas muda dapat berpikir Panjang dalam bertindak dan lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi saat ini. Selain itu, generasi muda juga bisa dikenalkan mengenai wawasan nusantara.

Apa itu wawasan nusantara? Wawasan nusantara merupakan cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan pribadi, kelompok atau golongan tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun