Mohon tunggu...
Alya Rozika
Alya Rozika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selesaikan apa yang sudah dimulai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersesat di Kesunyian

9 Maret 2024   21:22 Diperbarui: 9 Maret 2024   21:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di malam yang sunyi, di bawah langit berbintang,
Perempuan merenung, sendiri di tepi jendela.
Bayang bulan melintas, memeluknya dengan lembut,
Namun hatinya terasa hampa, dalam kesepian yang menyiksa.

Angin malam berbisik, menghembuskan duka yang dalam,
Perempuan menangis, merindukan kehangatan yang hilang.
Di dalam kamarnya yang sunyi, dia terkurung dalam duka,
Menanti pagi, agar kesepian ini segera berlalu.

Tapi sampai saat itu tiba, dia akan bertahan,
Dalam malam yang sunyi, dengan hati yang rapuh.
Menanti sinar fajar, agar kegelapan ini sirna,
Dan dalam keheningan, ia akan menemukan ketenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun