Pada saat periode pendaftaran, tercatat ada 34 anak yang mendaftar dari keseluruhan tiga kategori lomba. Namun pada saat hari H pelaksanaannya, tercatat ada enam peserta tambahan sehingga total peserta menjadi 40 anak. Kategori lomba dengan peserta terbanyak adalah lomba mewarnai kaligrafi.Â
Setelah datang, para peserta melakukan daftar ulang dan dilanjutkan dengan pemberian nomor urut peserta. Kemudian, karena waktu pelaksanaan lomba adalah setelah ashar, panitia memobilisasi peserta untuk melakukan sholat ashar terlebih dahulu sebelum masuk ke acara perlombaan.
Masuk ke acara perlombaan, peserta langsung dibagi sesuai dengan kategori lomba yang mereka ikuti. Lomba di setiap kategori dilaksanakan secara bersamaan, hanya dengan tempat yang berbeda namun tidak terlalu jauh, masih dalam lingkup Masjid Dusun Kepuh. Kategori mewarnai dinilai oleh dua juri, begitu juga dengan lomba hafalan, berbeda dengan lomba adzan yang hanya dinilai oleh satu juri. Kurang lebih 45 menit, sesi perlombaan di setiap kategori sudah selesai.Â
Kemudian peserta kembali dikumpulkan di ruang utama sembari menunggu saat yang mendebarkan yakni pengumuman juara. Hingga akhirnya diperoleh tiga juara dari masing-masing kategori. Tentu ada raut kecewa di paras anak-anak yang belum berhasil membawa pulang medali dalam Festival Anak Sholih Desa Gayam 2022 kali ini.Â
Namun panitia meyakinkan bahwa mereka semua sudah menjadi juara, dengan berani mengikuti perlombaan di usia mereka yang masih muda. Acara berlangsung dengan lancar, kurang lebih selama dua jam yakni pukul 15:00 WIB hingga pukul 17:00 WIB. Di akhir acara, panitia juga membagikan hadiah kepada semua partisipan yang sudah mendaftar dan mengikuti festival kali ini, sehingga diharapkan dapat mengobati kekecewaan mereka yang belum berhasil membawa pulang medali.Â
Dengan diadakannya "Festival Anak Sholih Desa Gayam 2022" ini diharapkan dapat meningkatkan semangat anak-anak, sebagai generasi penerus, untuk terus mempelajari ilmu-ilmu agama dan juga mengamalkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mengingat bahwa pentingnya membentuk karakter seseorang sejak dini, maka sangat tepat untuk memulainya sejak usia anak-anak.Â
Festival ini juga hadir sebagai ajang apresiasi bagi anak-anak yang selama ini sudah semangat untuk melakukan kegiatan seperti mengaji setiap sore, sehingga mereka dapat mengukur kemampuannya sampai sejauh mana.Â
Harapannya untuk kemudian dapat menjadi tolak ukur dan perbaikan apabila masih terdapat kekurangan. Sejalan dengan tema yang diusung oleh KKN Kelompok 259 yakni Pengembangan Potensi Sumber Daya Lokal di Desa Gayam, kami menganggap bahwa anak-anak, generasi muda, juga merupakan potensi sumber daya manusia yang nanti kedepannya akan dapat menciptakan perubahan dan perbaikan di tempat asalnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H