Mohon tunggu...
Alya Rekha
Alya Rekha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Penikmat kata yang bermetafora jadi penyaji kata dan berjuang merangkai kata hingga menjadi tangkai-tangkai yang menghasilkan bingkai kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3 Hal Ini yang Buat Pendidikan Islam di Indonesia Maju!

7 Juli 2020   12:43 Diperbarui: 12 Juli 2020   00:37 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://alandalusia.org/

Pendidikan Islam yang maju itu bagaimana? Rasanya, aneh jika kita ingin pendidikan Islam maju tanpa tahu definisi dan contoh pendidikan Islam yang maju itu seperti apa, bukan? Berikut dijelaskan tiga hal yang menandakan majunya pendidikan Islam dan sepatutnya diterapkan pada masa kini agar ke depannya, pendidikan Islam bisa bangkit dari keterpurukan yang sekarang tengah terjadi. 

1. Pemerintah memberi dukungan

https://www.muslimahnews.com/
https://www.muslimahnews.com/

Memang, saat ini pemerintah sudah memberikan berbagai macam dukungan berbentuk materiel maupun imateriel terhadap pendidikan Islam. Tetapi, dalam memajukan pendidikan Islam ke arah yang lebih baik, tidak cukup sampai di sana. Masih ada beberapa hal atau upaya yang bisa dilakukan jika mencontoh masa kejayaan pendidikan Islam pada masa lalu. 

Tepatnya kemajuan pendidikan Islam di Andalusia yang tepatnya kini di Spanyol. Menilik pada masa itu, kita harusnya bisa belajar dan menerapkan bagaimana sistem atau pola pendidikan Islam yang diberlakukan. Beberapa di antaranya adalah pemerintah yang memberikan subsidi tinggi untuk bidang pendidikan. Subsidi ini berdampak pada, murahnya buku-buku pengetahuan. 

Mungkin, bagi masyarakat kelas atas, masalah biaya pendidikan bahkan membeli buku yang mahal tidaklah penting, karena memang mereka punya cuan. Tetapi, bagaimana dengan masyarakat kelas menengah ke bawah, hal itu tentu harus didapatkan dengan cara yang tidak mudah. Misalnya saja, mereka harus pergi ke perpustakaan atau meminjam untuk memperoleh buku yang hendak diketahui isinya. Itu bagi mereka yang rajin, yang mau bersusah-susah mencari pengetahuan, bagaimana yang tidak? Mungkin, mereka akan pasrah tidak membeli buku-buku yang mahal itu, hingga akhirnya, mereka tidak mengetahui apa yang seharusnya mereka perlu tahu. 

Walau bagaimana pun, buku adalah salah satu sumber pengetahuan yang penting, selain pengalaman. Jika, ingin berpendidikan, mustahil tanpa membaca buku sama sekali, bukan? Maka dari itu, perlu dijual buku-buku yang murah agar menyasar setiap lapisan masyarakat di Indonesia. Dan, dukungan pemerintah lainnya adalah, dengan memberikan penghargaan yang tinggi kepada para penulis dan penerjemah buku. Salah satu penghargaan yang diterapkan pada masa kejayaan pendidkan Islam di Andalusia saat itu adalah, membayar para penulis dan penerjemah buku dengan emas seberat buku yang ditulis ataupun diterjemahkan. 

2. Mencetak guru yang profesional

https://m.republika.co.id/
https://m.republika.co.id/

Hal atau upaya kedua yang bisa dilakukan untuk memajukan pendidikan Islam di Indonesia adalah mencetak guru-guru yang profesional di bidangnya. Layaknya yang terjadi saat ini, tidak sedikit guru yang hanya berlomba-lomba meraih gelar ASN (Aparatur Sipil Negara)---dulu disebut PNS (Pegawai Negeri Sipil), tanpa memerhatikan kualitas mengajarnya seperti apa. Hal inilah yang menghasilkan para peserta didik tidak mendapatkan pengetahuan atau pembelajaran yang semestinya. 

Berdasarkan pemaparan di atas, lantas apa saja tolok ukur seorang guru agar dinilai profesional? Setidaknya, ada lima hal yang bisa ditanamkan pada jiwa setiap guru, yaitu KASAH. Apa itu KASAH? Yaitu Knowledge, Ability, Skill, Attitude, dan, Habit. Guru perlu memiliki pengetahuan (Knowledge) dalam mengembangkan profesionalisme, dalam mengajarkan peserta didik. Tidak bisa, guru yang bermodal ijazah palsu, dan lulusan belas kasih yang mengajar para penerus bangsa. Mau jadi apa bangsa ini di masa depan? Hah? 

Yang kedua, sebagai guru harus memiliki kemampuan (Ability) dalam menyampaikan pengetahuan yang dimiliki kepada peserta didik. Tentunya, tidak serta merta menyampaikan dengan metode belajar yang kuno dan membosankan. Sebagai guru harus bisa kreatif dan memvariasikan metode belajar agar para siswa nyaman dan cepat memahami pengetahuan yang sedang diajarkan. 

Yang ketiga, guru dituntut untuk memiliki keterampilan (Skill), yang mana keterampilan adalah bagian dari sebuah kemampuan yang telah dimiliki dan harus terus diasah hingga terampil. Seorang guru wajib memiliki hal ini sebagai bentuk keprofesionalannya. 

Yang keempat, guru harus memiliki sikap diri (Attitude) yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Artinya, guru pendidikan agama Islam haruslah memiliki kepribadian yang baik, sehingga hal itu bisa dicontoh oleh peserta didiknya. Karena, pendidikan Islam akan maju ketika peserta didiknya memiliki kepribadian yang baik. Yang mana, kepribadian baik ini tidak serta merta didapatkan jika seorang guru yang mencontohkan tidak memilikinya. 

Terakhir, guru pendidikan agama Islam yang profesional haruslah memiliki kebiasaan atau (Habit) yang baik, yang harus selalu dijaga dan dilakukan. Seperti, beribadah, berakhlaq mulia, hal-hal seperti itulah yang harus bisa dipelihara oleh guru-guru pendidikan agama Islam. 

Jika, kelima tolok ukur itu sudah tertanam dan terus dicetak untuk masa depan, bukan tidak mungkin bahwa pendidikan Islam akan semakin maju. 

3. Menambah durasi belajar yang berfokus pada iman

https://alandalusia.org/
https://alandalusia.org/

Hal terakhir yang harus dilakukan dalam upaya memajukan pendidikan agama Islam di masa depan adalah menambah durasi belajar yang berfokus pada iman. Kita bisa lihat saat ini, durasi pelajaran pendidikan Islam hanya sedikit dibandingkan pelajaran-pelajaran seperti IPA, Matematika, IPS. 

Jika pun banyak, itu hanya di sekolah-sekolah yang berorientasinya agama seperti Pesantren, Islam Terpadu (IT) dan Madrasah. Tetapi, sekolah Negeri tidak, bisa dibilang hanya sekali sepekan para peserta didik mempelajari tentang pendidikan Islam. Bahkan, mirisnya lagi, durasi yang singkat itu juga hanya berfokus pada materi, bukan tentang praktik dalam membangun keimanan dalam jiwa peserta didik. 

Masalah sepele seperti ini juga memengaruhi tingkat kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Fokus pada pendidikan Islam tidak diutamakan seperti pendidikan-pendidikan dalam bidang lain. 

Itulah ketiga hal yang bisa dilakukan agar pendidikan Islam di Indonesia semakin maju. Pendidikan yang tidak hanya mengorientasikan kehidupan dunia, melainkan juga akhirat. Sebagaimana yang dilakukan pada masa kejayaan pendidikan Islam dahulu, yang tidak melupakan ilmu akhirat hanya untuk ilmu dunia. 

Source: 

1. Klik di sini

2. Klik di sini

3. Klik di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun