Mohon tunggu...
Alya Rekha
Alya Rekha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Penikmat kata yang bermetafora jadi penyaji kata dan berjuang merangkai kata hingga menjadi tangkai-tangkai yang menghasilkan bingkai kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3 Hal Ini yang Buat Pendidikan Islam di Indonesia Maju!

7 Juli 2020   12:43 Diperbarui: 12 Juli 2020   00:37 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.muslimahnews.com/

Berdasarkan pemaparan di atas, lantas apa saja tolok ukur seorang guru agar dinilai profesional? Setidaknya, ada lima hal yang bisa ditanamkan pada jiwa setiap guru, yaitu KASAH. Apa itu KASAH? Yaitu Knowledge, Ability, Skill, Attitude, dan, Habit. Guru perlu memiliki pengetahuan (Knowledge) dalam mengembangkan profesionalisme, dalam mengajarkan peserta didik. Tidak bisa, guru yang bermodal ijazah palsu, dan lulusan belas kasih yang mengajar para penerus bangsa. Mau jadi apa bangsa ini di masa depan? Hah? 

Yang kedua, sebagai guru harus memiliki kemampuan (Ability) dalam menyampaikan pengetahuan yang dimiliki kepada peserta didik. Tentunya, tidak serta merta menyampaikan dengan metode belajar yang kuno dan membosankan. Sebagai guru harus bisa kreatif dan memvariasikan metode belajar agar para siswa nyaman dan cepat memahami pengetahuan yang sedang diajarkan. 

Yang ketiga, guru dituntut untuk memiliki keterampilan (Skill), yang mana keterampilan adalah bagian dari sebuah kemampuan yang telah dimiliki dan harus terus diasah hingga terampil. Seorang guru wajib memiliki hal ini sebagai bentuk keprofesionalannya. 

Yang keempat, guru harus memiliki sikap diri (Attitude) yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Artinya, guru pendidikan agama Islam haruslah memiliki kepribadian yang baik, sehingga hal itu bisa dicontoh oleh peserta didiknya. Karena, pendidikan Islam akan maju ketika peserta didiknya memiliki kepribadian yang baik. Yang mana, kepribadian baik ini tidak serta merta didapatkan jika seorang guru yang mencontohkan tidak memilikinya. 

Terakhir, guru pendidikan agama Islam yang profesional haruslah memiliki kebiasaan atau (Habit) yang baik, yang harus selalu dijaga dan dilakukan. Seperti, beribadah, berakhlaq mulia, hal-hal seperti itulah yang harus bisa dipelihara oleh guru-guru pendidikan agama Islam. 

Jika, kelima tolok ukur itu sudah tertanam dan terus dicetak untuk masa depan, bukan tidak mungkin bahwa pendidikan Islam akan semakin maju. 

3. Menambah durasi belajar yang berfokus pada iman

https://alandalusia.org/
https://alandalusia.org/

Hal terakhir yang harus dilakukan dalam upaya memajukan pendidikan agama Islam di masa depan adalah menambah durasi belajar yang berfokus pada iman. Kita bisa lihat saat ini, durasi pelajaran pendidikan Islam hanya sedikit dibandingkan pelajaran-pelajaran seperti IPA, Matematika, IPS. 

Jika pun banyak, itu hanya di sekolah-sekolah yang berorientasinya agama seperti Pesantren, Islam Terpadu (IT) dan Madrasah. Tetapi, sekolah Negeri tidak, bisa dibilang hanya sekali sepekan para peserta didik mempelajari tentang pendidikan Islam. Bahkan, mirisnya lagi, durasi yang singkat itu juga hanya berfokus pada materi, bukan tentang praktik dalam membangun keimanan dalam jiwa peserta didik. 

Masalah sepele seperti ini juga memengaruhi tingkat kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Fokus pada pendidikan Islam tidak diutamakan seperti pendidikan-pendidikan dalam bidang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun