Mohon tunggu...
Alya Putri N
Alya Putri N Mohon Tunggu... Arsitek - Pelajar

Hobi menggambar tapi suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Foto Anak Laki-laki

12 November 2020   15:09 Diperbarui: 12 November 2020   15:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awalnya aku tidak percaya jika itu adalah makam Kak Rian. Karena makam itu tidak ada namanya. Ayah pun menjelaskannya lagi padaku. Dulu makam itu dipasangkan nisan lengkap dengan nama dan tanggalnya. Namun saat itu berupa papan kayu. Waktu ke waktu habis dimakan oleh rayap. Sehingga tidak ada nisannya. Dan Ayah belum memesan batu nisan yang bahannya dari marmer.

Aku kebingungan saat itu. Aku diam terpaku. Aku tidak menangis apalagi marah. Aku sangat merasa kecewa karena harapanku untuk memeluk Kakakku hanyalah angan-angan belaka. Tapi saat itu aku tidak tau harus melakukan apa jadi yang aku lakukan hanya diam.

Sudah dua hari ini aku tidak pergi mengaji. Aku terlalu takut untuk bertemu Kak Beni. Takut Kak Beni benar-benar menanyakan Kak Rian. Namun kenyataannya aku tidak bisa mengenalkannya. Aku takut disangka pembohong. Dan oleh kareja itulah aku bolos mengaji.

Ketika pulang sekolah, aku bertemu dengan Guru ngajiku. Guru menanyakan kepadaku mengapa tidak datang mengaji lagi. Akupun menjelaskannya.

"Kamu tidak seharusnya menghindar seperti ini, sebaiknya kamu menjelaskan yang sebenarnya kepada Kak Beni. Jangan takut untuk mengatakan kebenaran. Bapa yakin Kak Beni akan mengerti." Sebenarnya apa yang dikatakan Guru mengajiku ada benarnya juga. Hari itu aku memutuskan untuk mengaji kembali dan menjelaskan kepada Kak Beni. Kak Beni pun mengerti. Dia tidak marah padaku.

Setelah kejadian itu, aku melakukan aktivitas seperti biasanya. Aku tidak membahas lagi masalah Kak Rian. Aku tidak mau mengungkit-ungkit kejadian yang sudah lalu. Biarlah itu menjadi pelajaran. Aku juga tidak mau membuat Ibuku sedih karena terus mengingat peristiwa Kakaku yang sudah meninggal. Ibuku bilang, jika aku sayang kakakku maka aku harus  membanggakan kakakku dengan rajin belajar karena apa yang aku lakukan Kak Rian akan melihatnya. Karena selain membanggakan Kak Rian itu sama saja  membanggakan orangtua.

Sampai suatu ketika aku kelas 1 SMP, kala itu aku hendak mengambil bajuku dilemari. Baju itu terletak dipaling bawah sehingga membuatku sulit untuk mengambilnya. Aku tarik baju itu. Kemudian akhirnya berhasil. Saat itu,  aku menemukan kembali foto anak laki-laki yang sempat aku sembunyikan dulu. Mungkin saat aku menarik keluar bajuku, foto itu terbawa dan ikut keluar.

Aku ambil foto itu. Dan setelah aku mengingat-ingat. Terlintas dipikiranku tentang perkataan Ayahku sepulang dari makam waktu itu. Aku ingat Ayah pernah berkata jika Kak Rian meninggal ketika usianya baru lima hari.

Dan saat itu aku baru sadar, jika selama ini aku telah menyimpan foto yang salah. Aku langsung sadar, bagaimana mungkin bayi berusia lima hari mempunyai foto memakai seragam sekolah.

Tanpa pikir panjang aku mencari Ibuku. Untuk menanyakan siapa yang ada difoto ini. Dan ternyata benar. Itu bukan foto Kak Rian. Foto itu adalah foto masa kecil Om Irwan. Jadi selama ini aku telah menyimpan foto yang salah. Aku merutuki kebodohanku waktu kecil. Mengapa bisa-bisanya aku semudah itu untuk menyimpulkan jika itu adalah foto Kakakku tanpa menyanyakannya terlebih dahulu kepada orangtuaku yang pasti lebih tahu dariku.

Dari situlah aku belajar, jika aku jangan mudah untuk menyimpulkan sesuatu tanpa memastikan kebenarannya. Jangan takut untuk bertanya. Karena dengan bertanya kamu akan mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun