Mohon tunggu...
Alya Nur Hidayah
Alya Nur Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Arab di salah satu PTKIN di Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Agama Islam dan Pemuda Generasi Z

2 Juli 2022   22:29 Diperbarui: 2 Juli 2022   22:29 3489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam merupakan agama yang mengatur umatnya dalam berbagai aspek kehidupan. Dari perkara yang besar hingga perkara yang paling kecil. 

Al-Qur’an dengan indahnya telah memberikan kisah teladan pemuda yang teguh pendirian dan kuat imannya dalam memegang prinsip kebenaran (ashabul kahfi). 

Hal yang paling utama dalam mempertahankan ajaran Islam adalah dakwah. Dan generasi muda memiliki peran besar dalam dakwah Islam terutama di era milenial ini.

Generasi muda merupakan generasi penerus baik bagi agama maupun bagi bangsa. Semangat pemuda Indonesia ketika bersatu terdapat pada momentum sumpah pemuda yang berdampak baik pada agama, bangsa, dan negara. Pemuda yang dibutuhkan di zaman ini berupa agen perubahan yang peka dan tanggap dalam merespom keadaan di sekitarnya.

Di era ini dengan segala kecanggihan teknologi dan kemudahan akses, generasi muda diharapkan mampu memberikan perubahan besar ke arah yang lebih baik. Pemuda yang sedang berkembang di masa sekarang seringkali disebut generasi Z. Dikutip dari wikipedia, generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan tahun 2012 masehi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang.

Dalam Islam, seorang muslim harus paham dengan tanggung jawabnya. Begitu juga, dengan tanggung jawabnya pada masa muda. Karena, manusia akan di minta pertanggung jawaban pada masa mudanya. Dalam hadits disebutkan “engkau habiskan untuk apa masa mudamu? Rasulullah bersabda (tidak akan bergeser kaki anak adam “manusia” pada hari kiamat nanti dihadapan rabb-Nya). {HR. Tirmidzi no. 2340}”

Sebagai seorang pemuda, kita harus memiliki peran dalam menyebarkan agama Islam maupun peran perubahan untuk bangsa. Jangan sampai kita terlena dan mengikuti arus globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Banyaknya umat Islam harus menjadi titik peradaban dunia dan memiliki arti besar dalam perubahan. Karena, banyaknya umat Islam namuun tidak memiliki arti sama sekali merupakan tandaakhir zaman. Dimana Nabi kita telah memberikan ultimatum kepada kita bahwa umat Islam akhir zaman akan seperti buih di lautan. Meski terlihat banyak, namun tidak berarti.

Pemuda merupakan fase untuk memberi dan mencurahkan segenap tenaga dan kemampuan untuk memikul segala tanggung jawab. Karena itu, pemikul panji-panji dakwah dan risalah sejak terbitnya fajrul islam adalah para pemuda. "Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhannya, dan Kami beri mereka bimbingan lebih banyak lagi," (QS. Al Kahfi: 13).

Kita dapat melihat contoh pemuda pada zaman Islam berjaya salah satunya Ibnu Sina, beliau pada usia 5 tahun sudah menjadi penghafal qur'an, lalu pada usia 14 tahun mempunyai kepintaran yag luar biasa, dan pada usia 16 tahun beliau menempuh pendidikan kedokteran. Ibnu Sina mempuyai berbagai karya salah satu nya yaitu As- Syifa' ( The Book of Recovery or The Book of Remedy = Buku tentang Penemuan, atau Buku tentang Penyembuhan). Dalam hal ini, generasi Z diharapkan mampu menyeimbangkan antara ilmu agama dan ilmu duniawi.

Maka, generasi Z sebagai pemuda Islam diharapkan dapat melanjutkan perjuangan para ulama dan pemikir islam dengan berbagai upaya, untuk langkah awal menjadikan pemuda yang beriman dan berahlak. Menyaring informasi dari budaya barat yang menyimpang dengan syariat islam juga merupakan hal yang menjadi kewajiban agar dapat terjaga nya karakter pemuda dan remaja islam yang ada di Indonesia. Indonesia tidak membutuhkan pemuda yang suka hura-hura, melainkan membutuhkan generasi yang dapat membawa peradaban dan menegakkan keadailan serta kebenaran sehingga dapat membawa kembali islam pada masa kejayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun