Misalnya, masih kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai konsep-konsep keuangan syariah di kalangan masyarakat umum, serta ketersediaan edukasi yang terstruktur dan mudah diakses. Selain itu, tantangan lainnya termasuk persepsi negatif atau stereotip terhadap keuangan syariah yang dapat menghambat adopsi luas terhadap prinsip-prinsip ini. Meskipun demikian, dengan semakin meningkatnya minat dan komitmen dari Generasi Z dan generasi muda lainnya untuk mempelajari dan menerapkan nilai-nilai syariah dalam keuangan mereka, potensi untuk mengatasi hambatan-hambatan ini semakin terbuka lebar.
Dengan demikian semakin canggihnya teknologi digital dan kecepatan informasi saat ini, Generasi Z tidak hanya menjadi pengguna terampil, tetapi juga agen perubahan dalam menyebarkan literasi keuangan, khususnya literasi keuangan syariah, ke seluruh dunia. Mereka memanfaatkan kemudahan akses internet dan media sosial untuk memperluas pemahaman tentang investasi, manajemen keuangan, dan prinsip syariah secara global. Meskipun masih ada tantangan seperti kurangnya kesadaran dan persepsi negatif terhadap keuangan syariah, semangat mereka dalam menghadapi dan mengatasi hambatan ini mengilhami perubahan positif dalam perilaku keuangan.Â
Dengan terus mengembangkan pendekatan edukasi yang inovatif dan melibatkan kolaborasi dengan influencer serta tokoh masyarakat, Generasi Z memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil, transparan, dan berkelanjutan secara finansial. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi pionir dalam revolusi keuangan tanpa riba, tetapi juga mendorong inklusivitas dan kesetaraan dalam akses terhadap pengetahuan keuangan yang memadai di era digital ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H