Mohon tunggu...
Alya Nur Fikriyyah
Alya Nur Fikriyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Nama saya Alya Nur Fikriyyah. Saya Mahasiswa Semester 2 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, prodi Kesejahteraan Sosial. Saya memiliki hobi membaca novel dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman Kepada Allah SWT

3 Juli 2024   12:55 Diperbarui: 3 Juli 2024   17:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillaahilladzii an'amanaa bini'matil iimani wal islaam. Wa nusholli wa nusallim 'alaa khoiril an'ami sayyidina muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi ajma'in Amma ba'du.

      Pertama-tama kita panjatkan puji serta syukur kita atas kehadirat Allah SWT yang telah mecurahkan rahmat serta taufik dan hidayah nya, sehingga kita dapat berkumpul disini dan dalam keadaan sehat wal'afiat dan senantiasa di ridhai oleh Allah SWT. Tak lupa juga shalawat serta salam kita hanturkan kepada baginda Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, semoga syafaat nya dapat menolong kita di hari akhir nanti.

      Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan sebuah pidato mengenai topik yang sangat penting dan mendasar dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim, yaitu iman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebelum lanjut kepada pembahasan, Apa arti iman itu sendiri? Iman sendiri secara harfiah adalah percaya, sedangkan secara istilah iman adalah percaya dan meyakini dengan sepenuh hati dan membuktikan dengan perbuatan. Iman sendiri adalah amalan hati yang paling tinggi, iman adalah hak pertama untuk semuanya.

     Diantara yang wajib dilakukan setiap Muslim dan muslimah adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Bahkan iman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kewajiban yang paling pokok, kedudukannya menjadi paling utama, dan Iman kepada Allah mejadi pertama dalam rukun Iman. 

Terdapat 3 unsur Iman kepada Allah yaitu pertama meyakini dengan hati, Kedua mengucapkan dengan lisan, Ketiga melakukan dengan perbuatan. Iman perlu pembuktian. Pembuktian Iman kepada Allah dapat dibuktikan dengan amal-amal shaleh yang sudah Allah perintahkan yang disebut dengan ibadah. 

Melakukan apa yang telah Allah perintahkan dan menjauhi segala apa yang telah dilarang oleh Allah SWT. Mengamalkan apa yang terkandung di dalam Al-Quran sesuai dengan kemampuan kita dalam berkehidupan.

Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 285 Allah berfirman:

"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya."

     Ayat ini menjelaskan bahwa iman kepada Allah adalah bagian yang paling penrting dari keimanan seorang Muslim, bersama dengan iman kepada malaikat, kitab-kitab, dan rasul-rasul-Nya. Iman kepada Allah memiliki beberapa aspek penting yaitu:

1. Meyakini keesaan Allah (Tauhid)

Kita meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah-lah sang maha pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta.

2. Meyakini sifat-sifat Allah

Allah memiliki sifat-sifat sempurna yang tidak dimiliki oleh makhluk-Nya seperti yang kita kenal dalam Asmaul Husna yang berjumlah 99.

3. Meyakini kekuasaan Allah

Kita percaya bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang terjadi di alam semesta ini kecuali atas izin dan kehendak-Nya.

         Mengenal dan mengetahui Allah tidak-lah meliputi segala sesuatu tentang-Nya. Mengetahui Allah adalah dengan mengetahui sifat yang wajib (pasti) ada pada Allah seperti yang kita ketahui sifat wajib bagi Allah ada 20 yaitu wujud yang berarti ada, qidam artinya terdahulu, baqa artinya kekal, mukhalafatul lihaditsi artinya berbeda dengan makhluk, qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri, wahdaniyah artinya esa, qudrat artinya kuasa, iradat artinya berkehendak, ilmu artinya mengetahui, hayyat artinya hidup, sama' artinya mendengar, bashar artinya melihat, kalam artinya berfirman, qadiran artinya maha kuasa, muridan artinya maha berkehendak, 'aliman artinya maha mengetahui, hayyan artinya maha hidup, sami'an artinya maha mendengar, bashiran artinya maha melihat, mutakalliman artinya maha berfirman.

       Iman kepada allah berarti percaya dan tidak meragukan keberadaan dan kekuasaan nya serta Allah lah satu-satu nya yang berhak disembah tidak ada sekutu baginya. Seperti dalam salah satu potongan hadits yaitu:

Bismillahirrahmanirrahim

'an umar ibn khattab radiyallahu 'anhu qola rasullallahi shollallahu 'alaihi wasallam : al islamu an tasyhadu an lailahaillallah wa asyhadu anna muhammada rasulullah... (rowahu muslim)

Artinya : Dari Umar bin Khattab radiyallahu anhu, rasulullah saw bersabda : islam itu ialah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan bahwasannya muhammad adalah utusannya... (H.R Muslim).

        Terdapat beberapa yang perlu dilakukan agar dapat memperkuat Iman kita yaitu pertama semakin memahami dan mengangumi seluruh kebesaran Allah. Kedua merenungi ciptaan Allah, Allah telah menciptakan alam semesta yang begitu indah dan luas, dengan sistem tata surya dan planet-planet yang mengeliling matahari. 

Ketiga, kita harus senantiasa berdzikir dan beribadah agar dapat selalu merasa dekat dengan Allah dan merasa kita hanya-lah manusia biasa yang selalu butuh pertolongan Allah. Dan yang terakhir, selalu memperdalam ilmu agama, haus akan ilmu agama agar kita selalu senantiasa belajar dan meyakini Allah

        Iman adalah fondasi Islam yang paling penting. Iman mengacu pada kepercayaan hati seseorang. Ketika kita memiliki iman yang kuat, kita yakin bahwa Allah selalu bersama kita, melindungi dan membimbing kita dalam setiap langkah kehidupan kita. Iman adalah cahaya yang menerangi jalan kita dalam kegelapan.

       Orang beriman akan terbebas dari perasaan bahagia terlalu berlebihan yang menyebabkan seseorang melupakan Allah dan perasaan terlalu larut dalam kesedihan yang menyebabkan seseorang putus asa dan menyalahkan Allah." - Dr. Bilal Philips.

      Marilah kita senantiasa meningkatkan iman kita kepada Allah. Jadikan Allah sebagai tujuan utama dalam perjalanan hidup kita. Tanamkan dalam hati kita bahwa tidak ada yang lebih berhak disembah selain Allah, tidak ada yang lebih berkuasa dari Allah, dan tidak ada yang lebih pengasih dan penyayang dari Allah, dan tidak ada yang lebih mulia dari Allah, hanya Allah lah satu-satunya.

     Semoga Allah senantiasa memperkuat iman kita, membimbing kita di jalan yang lurus, dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang sejati dan menjadi orang yang beriman dan bertaqwa, semoga kita juga dapat masuk ke dalam surga Allah. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.

     Sekian pidato dari saya mengenai iman kepada Allah. Sebagaimana tak ada gading yang tak retak begitu pula apa yang saya sampaikan tidak ada yang sempurna dan  masih terdapat banyak kesalahan. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua terkhusus saya pribadi. Wabillahi taufik wal hidayah .


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama: Alya Nur Fikriyyah

NIM :11230541000039

Dosen Pengampu: H.M Firdaus Lc., M.A., Ph.D

Prodi Kesejahteraan Sosial

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun