"Alhamdulillah selama bulan ramadan, kita bisa menjual minimal 300 porsi es campur setiap harinya atau Rp4.800.000/hari," ungkap Dadang.
Kesuksesan Pa' Oyen 18 membuat para pengusaha lainnya juga menjual es campur serupa dengan nama Pak Oyen karena resepnya yang mudah ditiru. Dadang juga menceritakan kalau Es Campur Pak Oyen 18 sudah memiliki hak paten sendiri dan usaha campur Pak Oyen lainnya bisa ditempuh ke dalam jalur hukum, tetapi bapaknya memilih untuk tidak melakukannya.
"Kata bapak saya biarkan saja karena rezeki tidak tertukar dan hitung-hitung menjadi amalan buat bapak di akhirat kelak," tutur Dadang.
Jika ingin mencoba Es Campur Pak Oyen yang asli, kamu bisa mendatangi langsung Jalan Sukajadi No 8 atau di kios Pa'Oyen 18 yang tersebar di beberapa wilayah lainnya. Rasanya yang orisinal membuatmu tidak akan menyesal ketika membelinya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H