Mohon tunggu...
Nayla Nuha
Nayla Nuha Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswi, menyukai seni dan sastra, selalu menyempatkan diri menulis dimanapun, cinta dengan senja, laut dan gunung, sedang belajar berfilosofi :D

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemuda Rahasia Kekuatan Perubahan

19 Juni 2013   21:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:44 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Sepenggal kalimat ini membuat saya tertegun. Ya, kita pemuda. Sebagian dari pengguna dunia maya adalah pemuda. Dari sekian banyak masyarakat indonesia adalah pemuda.

Pemuda yang setiap tahunnya, berebut untuk mendapatkan kursi di perguruan tinggi, pemuda yang tiap tahunnya berebut untuk mengisi lowongan kerja yang tersebar di selembaran koran atau iklan-iklan di papan-papan pengumuman.

Dari sekian banyak buku tentang pemuda yang saya baca. Lebih tepatnya adalah sebuah keharusan ketika masuk ke dalam dunia perkuliahan, meraih gelar sebagai seorang mahasiswa, yang katanya adalah 'Maha' dari gelar-gelar siswa yang pernah kita sandang dimasa kanak-kanak. Isi dalam buku beragam, namun ada satu benang merah dan garis besar yang sama dari para penulis-penulis yang luar biasa. Bahwa, tonggak dari sebuah perubahan itu adalah pemuda.

Siapakah pemuda?
Apakah pemuda adalah seorang remaja? atau seorang yang sudah dewasa?
Dari sisi karakter, pemuda adalah sebagaimana yang diuraikan oleh Imam Hasan Al-Banna: “Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal serta berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal (serta pengorbanan) merupakan karakter yang melekat pada pemuda. Karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal (dan pengorbanan) adalah kemauan yang kuat. Hal itu semua tidak terdapat kecuali pada diri pemuda.”

Pemuda utamanya adalah generasi-generasi bangsa yang selalu diharapkan untuk membangun negeri ini, Indonesia yang lebih baik.

Dalam berbagai pengamatan yang secara tidak langsung, membuat saya berfikir tentang peran pemuda Indonesia. Mereka yang berusaha masuk ke dalam dunia politik Indonesia, banyak dianggap oleh banyak pihak adalah orang yang baru berkecimpung dalam dunia politik dan belum berpengalaman melihat kehidupan dan pemerintahan negara.

Padahal, pemuda-pemuda yang diharapkan sebagian masyarakat banyak adalah pemuda yang intelek, mampu membawa perubahan dan lebih memahami rakyat luas.

Argumen seperti ini pun membuat para pemuda, yang mendominasi kependudukan di Indonesia menjadi enggan untuk membuka mata lebar-lebar degan apa yang sedang terjadi di negerinya. Mereka cenderung terlena dan acuh tak acuh dengan banyak pemberitaan yang tidak henti-hentinya menhujani pemerintahan dengan berita-berita kebobrokan sistem pemerintah.

Seperti yang akan direncanakan tahun depan. PEMILU 2014. Rasanya, tidak lama waktu 4 tahun berjalan. Pemuda negeri ini ada yang terus mati-matian mengkaji apa yang terjadi dan menimpa negeri kita. Ikut dalam diskusi-diskusi politik, selalu membaca headline di media massa atau media online pemberitaan nasional atau yang tidak luput dari setiap pemberitaan baru dan ikut turun ke jalan demi memperjuangkan nasib rakyat banyak. Tapi, adapula mereka yang acuh tak acuh. Sibuk memikirkan dunianya sendiri, sibuk dengan kesenangannya sendiri sementara ketika dampak yang ditimbulkan oleh keputusan pemerintah, mereka menggerutu dan mengeluh.

Lalu, adakah yang masih peduli soal pemilihan umum negeri ini?
Ada. Tapi tidak banyak. Tidak banyak yang mampu memilih pemimpin yang benar, yang mampu memerangi kebohongan-kebohongan di pemerintahan.
Tidak banyak yang terang-terangan memberikan argumen atas pilihan yang akan dipilihnya.
atau tidak banyak dari para pemuda yang dengan bangga ikut berkampanye.
Banyak mereka yang malu, atau memang tidak peduli tentang pemerintahan.
Mungkin mereka sudah bosan, mungkin mereka tidak punya kepercayaan terhadap orang-orang yang mereka anggap berkampanye dengan janji-janji palsu.

Tapi, dari sedikit pemuda yang tergerak jiwanya, yang rajin mengamati, mengkaji, membaca dan mengetahui banyak hal tentang politik. Mereka yang tergerak untuk mengamati politik bukan sekedar terjun dalam organisasi kampus, menjadi terkenal atau punya relasi. Pemuda inilah yang menjadi cikal bakal tonggak utama untuk menggerakkan pemuda lainnya untuk ikut peduli dengan PEMILU yang akan datang.

Tidak ada lagi sikap tak peduli ataupun keputusan mereka untuk tidak memilih.
Adanya demokrasi yang benar di negeri ini, diwujudkan dalam apresiasi dan ikut serta para pemuda Indonesia.

Jika tidak ada hal besar yang belum bisa kita lakukan, setidaknya ikut dalam memberikan hak suara dalam PEMILU adalah awal mula kita memberikan perubahan untuk negeri ini.

Karena Pemuda merupakan rahasia kekuatan perubahan!

Rosulullah SAW bersabda: “ Sebaik-baik pemuda diantara kamu adalah yang mirip/seperti orang dewasa diantara kamu, dan sejelek-jeleknya orang tua diantara kamu adalah yang seperti pemuda diantara kamu” HR Baihaqi

*maaf, Saya tetap tidak lihai menulis tulisan non fiksi -_-"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun