Tahun ke tahun, jumlah angka pengangguran di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus mengalami penurunan, ini atas kerja keras dari Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan jajarannya. Hal ini juga membuktikan indikator pesatnya pembangunan di Sumsel , sehingga banyak menciptakan lapangan kerja baru bagi pencari kerja. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, dari tahun 2007 hingga 2010 angka pengangguran di Sumsel terus mengalami penurunan. Sementara jumlah penduduk terus bertambah, seiring dengan terciptanya peluang kerja. Tahun 2006 jumlah penduduk di Sumsel mencapai angka 6.889,9 ribu jiwa, tahun 2007 menjadi 7.019,9 ribu jiwa. Kemudian tahun 2008 bertambah menjadi 7.121.790 jiwa, tahun 2009 berjumlah 7.222.635 jiwa dan tahun 2010 menjadi 7.450.394 jiwa. Sementara dibandingkan dengan angka pengangguran terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2007, jumlah angka penganguran di Sumsel hanya 9,34 persen lalu berkurang di tahun 2008 menjadi 8,08persen. Tahun 2009 tingkat pengangguran di Sumsel kembali mengalami penurunan menjadi 7,61 persen. Dan pada tahun 2010, angka penganggurandi Sumsel hanya 6,65 persen saja.
Kepala Badan Pusat Statistik (Ka BPS) Sumsel, Ir Bachdi Ruswana MM mengatakan, turunnya angka pengangguran di Sumsel lebih dikarenakan menggeliatkan perekonomian dan pembangunan di Sumsel. “ Dari data terbaru kita saja, Bulan Februari hingga Agustus 2012 memang terjadi penurunan angka pengangguran. Ini disebabkan faktor pembangunan, seperti akomodasi, perdagangan, kontruksi dan rumah makan yang banyak menyerap tenaga kerja,” katanya, Rabu (14/11). Dia melanjutkan, secara kasat mata saja, Sumsel adalah daerah yang sangat potensial. Di Sumsel ada perkebunan, pertambangan dan club sepak bola terkenal Sriwijaya FC. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan roda perekonomian menggeliat. “
Memang secara kasat mata, ada pergerakan perekonomian di Sumsel, namun nantinya BPS akan menghitung dengan survey yang kita lakukan tentang mana yang paling dominan. Berdasarkan data, yang paling dominan menyerap tenaga kerja adalah perdagangan,” katanya lagi. Ir Bachdi mencontohkan menggeliatkan perekonomian di Sumsel, dilihat dari padatnya jadwal penerbangan menuju bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. “ Penerbangan ke Sumsel (SMB II) selalu ada hampir setiap jam denganbanyaknya maskapai penerbangan, khususnya Garuda Indonesia. Ini merupakan indikasi jika daerah tujuan potensi ekonominya baik dan menarik pergerakan minat orang untuk datang,”katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H