Gubernur Sumsel H Alex Noerdin akan membantu penanggulangan banjir di Palembang. “Provinsi akan bantu , kita anggarkan bukan dalam bentuk fisik tapi perencanaan secara menyeluruh, master plan, drainase kota Palembang, kemudian kita akan bantu untuk mendapatkan dana dari pusat,”katanya saat ditemui usai rapat paripurna di DPRD Sumsel, Selasa (13/11). Menurutnya penanganan banjir itu sangan membutuhkan dana yang luar biasa besar. Sementara itu alokasi dana program mengatasi banjir di Kota Palembang tidak tercantum pada anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013. Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Nopran Marjani mengatakan dalam rapat pra anggaran dengan pihak Dinas PU Cipta Karya Sumsel untuk mengatasi banjir di kota tersebut tidak tercermin dalam APBD provinsi Sumsel tahun 2013. “Palembang hanya di bantu untuk pembuatan drainase atau saluran-saluran air guna pencegahan banjir sangat sedikit anggarannya, katanya, Selasa (13/11). Ia mengatakan, memang ada kewenangan kabupaten dan kewenangan provinsi. Untuk Palembang penanggulangan banjir itu kewenangannya kota Palembang sendiri. Provinsi akan membantu apabila ada usulan untuk memperbaiki drainase dan saluran air guna mencegah banjir. Akan tetapi, lanjutnya, sampai sekarang dari rapat pra anggaran APBD Sumsel 2013 tidak ada masukan dari Kota Palembang. Ia menyatakan, untuk mengatasi banjir di Palembang, karena curah hujan deras dan iklim yang ekstrem menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Palembang. "Sekarang kita lihat bagaimana Pemerintah Kota Palembang menganggarkan pada 2013, ada atau tidak, kalau seandainya mengusulkan ke Pemerintah Provinsi maka kita siap," katanya. Ia menilai, banjir di Palembang, karena banyak rawa-rawa ditimbun untuk perumahan, mal, kantor dan ruko sehingga daerah serapan air semakin sedikit. Sementara Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo mengatakan masalah banjir di Palembang bukan masalah anggarannya yang tidak ada , namun masalah perencanaan di kota, dengan di kejutkan banjir ini bisa terjadi dimana-mana, artinya kelebihan curah hujan akibatnya ketidak siapan tanah menerima air. “Artinya daya tangkap air di persiapkan, seperti kolam retensi diperbanyak , dengan pembangunan cepat dimana rawa tampung air lalu di timbun, air mau kemana, sekarang perumahan ruko banyak di bangun.,”katanya. Menurutnya yang harus di sepakati bersama bagaimana menangkap masalah banjir ini agar tuntas dan harus konsisten serta saluran pembuangan air diperbaiki. Kedepan harus dibicarakan bersama antara Pemprov Sumsel dan Pemko Palembang dalam menanggulangi banjir di Palembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H