Kalibanteng Kidul, Kota Semarang (13/08/2022) - Ditengah ramainya berita mengenai kasus Covid-19, banyak orang tidak menyadari bahwa ada permasalahan kesehatan lain yang harus menjadi perhatian. Salah satunya yaitu permasalahan resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik jadi ancaman kesehatan masyarakat yang mendesak. Resistensi antibiotik adalah keadaan dimana bakteri di dalam tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga antibiotik menjadi tidak efektif lagi untuk melawan bakteri tersebut.Â
Resistensi antibiotik menjadi salah satu kasus yang dapat menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia. Sepanjang tahun 2019, lebih dari satu juta jiwa meninggal akibat infeksi bakteri yang kebal dengan antibiotik. Pada tahun 2050, jumlah kasus kematian akibat infeksi bakteri diprediksi akan lebih besar dibanding kematian akibat kanker. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang benar adalah penyebab utama terjadinya resistensi.
Di tengah pandemi Covid-19 muncul fenomena banyaknya masyarakat yang membeli obat antibiotika tanpa resep dokter, karena khawatir tertular penyakit tersebut saat di rumah sakit. Fenomena tersebut disayangkan karena pemberian obat antibiotik tanpa resep dokter dan dengan durasi penggunaan yang sembarangan akan membuat penggunaan obat tersebut menjadi tidak tepat sasaran. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, bahkan berlebihan dan dalam jangka waktu panjang menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik.
Melihat permasalahan di atas, Alyalifah (21), salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021/2022 yang ditempatkan di Kelurahan Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, bergerak membantu upaya pemerintah untuk menanggulangi permasalahan resistensi bakteri di kalangan masyarakat. Berlokasi di wilayah Kelurahan Kalibanteng Kidul (25/07/2022), ia menemui warga RW 01 dan RW 02 untuk sosialisasi penggunaan antibiotik yang baik dan benar.
Tidak hanya itu, pada Selasa, 26 Juli 2022 dan Jumat, 29 Juli 2022 ia menemui warga RW 04 dan warga RW 05. Selanjutnya yang terakhir ia menemui warga RW 03 pada Senin, 1 Agustus 2022 (1/08/2022).
Sosialisasi penggunaan antibiotik yang baik dan benar meliputi pengertian antibiotik, penjelasan resistensi bakteri, serta pemahaman tentang BIJAK antibiotik. Istilah resistensi antibiotik rupanya masih sangat asing bagi mereka. Sehingga memerlukan waktu yang sedikit panjang untuk menjelaskannya secara detail.
Edukasi untuk penggunaan antibiotik yang benar ini disambut baik oleh masyarakat Kelurahan kalibanteng Kidul. Mereka jadi lebih sadar dan paham fungsi antibiotik, bagaimana cara mengonsumsi dan bijak menggunakan antibiotic dengan benar, serta bahaya resistensi bakteri antibiotik.
Penulis: Alyalifah Balqis Setiawan
DPL : Dr. Drs. Suroto, M. Kes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H