Universitas Muhammadiyah Banjarmasin difokuskan pada pencegahan, penanggulangan stunting, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi balita. Kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola makan yang tepat menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka stunting.
Pelaksanaan sebuah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Stunting yang dilaksanakan olehDalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sigam, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru. Mahasiswi atas nama Alya Laisa dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin telah melaksanakan program kerja individu dengan judul "Edukasi Ibu-Ibu tentang Makanan Bergizi untuk Pencegahan Stunting". Program ini dilaksanakan selama 1 jam di Posyandu Lumba-Lumba Desa Sigam pada tanggal 19 Agustus 2024 dengan metode pelaksanaannya adalah penyuluhan dengan media visual yaitu Power Point.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar, yaitu lebih dari dua standar deviasi (SD) di bawah median kurva pertumbuhan WHO untuk usia yang sama. Menurut BKKBN, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Tujuan dari Program KerjaÂ
1. Memberikan informasi kepada Ibu mengenai pentingnya gizi seimbang dan memberikan cara anak tertarik mau makan.
2. Memberikan edukasi tentang jenis-jenis makanan bergizi untuk pencegahan stunting
3. Memberikan informasi cara penyajian yang unik untuk balita
Materi Edukasi
1. Pengenalan Makanan Bergizi dan Stunting
Penjelasan makanan bergizi dan stunting
2. ISI PIRINGKU
Isi Piringku adalah pedoman makanan yang disusun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengampanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Isi Piringku sekali makan diisi setengah makanan pokok, setengah lauk pauk dan setengah lainnya adalah buah-buahan dan sayur-sayuran dan minum air putih.
3. Makanan Bergizi untuk Pencegahan Stunting
- Sumber protein : telur, ikan, daging tanpa lemak, kacang-kacangan
- Karbohidrat kompleks : nasi merah, ubi, singkong
- Sayuran dan buah-buahan kaya vitamin dan mineral
4. Pentingnya ASI Eksklusif
Penjelasan manfaat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun dengan makanan pendamping yang tepat.
5. Cara Anak Tertarik Mau Makan
- Atur jadwal dan batasi waktu
- Buat menu yang bervariasi dan menarik
- Tekstur menarik seperti sup sayuran
- Gunakan piring dan peralatan makan yang menarik
- Sediakan camilan sehat
Selain itu, penjelasan tentang camilan sehat seperti puding daun kelor juga dicantumkan. Puding daun kelor sangat bermanfaat untuk pencegahan stunting pada anak-anak karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Daun kelor juga bermanfaat dalam peningkatan nutrisi seperti protein, vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh dan kaya akan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kesimpulan
Kesimpulan dari program kerja individu ini adalah bahwa edukasi tentang makanan bergizi sangat penting dalam pencegahan stunting. Dengan memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada ibu-ibu, dapat meningkatkan kesehatan anak-anak secara keseluruhan. Oleh karena itu, saya berharap masyarakat Desa Sigam dapat melanjutkan upaya pencegahan stunting secara mandiri. Semoga program ini dapat menjadi langkah awal menuju generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H