Mohon tunggu...
Alya Khoirurohim
Alya Khoirurohim Mohon Tunggu... Lainnya - SMKN 1 BANTUL

suka berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berapa Lama Sampah Organik Terurai? Berikut Fakta Penguraiannya

6 Agustus 2024   13:07 Diperbarui: 6 Agustus 2024   13:43 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah organik adalah bahan sisa yang berasal dari makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Contoh sampah organik antara lain sisa makanan, daun kering, dan kotoran hewan.

Karena berasal dari alam, sampah organik memiliki potensi untuk terurai secara alami oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Namun, waktu yang dibutuhkan untuk terurai bervariasi tergantung pada jenis dan kondisi sampah tersebut.

Proses Penguraian Sampah Organik

Penguraian sampah organik melibatkan mikroorganisme yang memecah bahan organik menjadi zat-zat sederhana yang dapat dikembalikan ke lingkungan. Berikut adalah beberapa proses penguraian sampah organik.

1. Tahap Mesofilik

Tahap awal penguraian ketika suhu sampah berada di antara 20-40°C. Pada tahap ini, mikroorganisme mesofilik yang aktif.

2. Tahap Termofilik

Suhu naik hingga 40-70°C, di mana mikroorganisme termofilik mulai berperan. Tahap ini sangat penting karena membantu membunuh patogen.

3. Tahap Pendinginan

Setelah tahap termofilik, suhu kembali turun, dan mikroorganisme mesofilik kembali aktif.

4. Tahap Kematangan

Proses akhir di mana bahan organik berubah menjadi humus yang stabil dan dapat digunakan sebagai pupuk.

Lama Waktu Penguraian Sampah Organik

Berikut adalah beberapa contoh sampah organik dan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk terurai.

1. Sisa Makanan

Sisa makanan seperti buah dan sayur umumnya terurai dalam waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Prosesnya bisa lebih cepat jika sisa makanan tersebut dicincang dan dicampur dengan bahan lain yang kaya karbon seperti daun kering.

2. Daun Kering

Daun kering biasanya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun untuk terurai sepenuhnya. Proses ini bisa dipercepat dengan mencacah daun terlebih dahulu dan memastikan kondisi yang lembab.

3. Kotoran Hewan

Kotoran hewan seperti kotoran sapi dan ayam bisa memakan waktu 2 hingga 6 bulan untuk terurai. Pengomposan kotoran hewan sering kali membutuhkan pencampuran dengan bahan lain untuk mencapai keseimbangan karbon dan nitrogen yang optimal.

4. Kertas dan Kardus

Kertas dan kardus yang tidak dilapisi plastik atau bahan kimia biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 5 bulan untuk terurai. Namun, jika dilapisi bahan kimia, waktu penguraiannya bisa lebih lama.

5. Kayu dan Serbuk Gergaji

Kayu dan serbuk gergaji membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terurai, sekitar 1 hingga 3 tahun, tergantung pada jenis kayu dan ukuran potongan.

Faktor yang Mempengaruhi Penguraian

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan penguraian sampah organik.

1. Suhu

Suhu yang lebih tinggi umumnya mempercepat penguraian karena meningkatkan aktivitas mikroorganisme.

2. Kelembaban

Kondisi yang lembab tetapi tidak terlalu basah sangat ideal untuk penguraian. Kelembaban yang tepat membantu mikroorganisme bekerja lebih efisien.

3. Oksigen

Penguraian aerobik membutuhkan oksigen. Oleh karena itu, pengomposan yang baik memerlukan pencampuran dan aerasi yang cukup.

4. Ukuran Partikel

Sampah organik yang dicacah menjadi bagian yang lebih kecil akan terurai lebih cepat karena memberikan area permukaan yang lebih luas bagi mikroorganisme untuk bekerja.
Kandungan Karbon dan Nitrogen

Rasio karbon dan nitrogen yang seimbang (sekitar 30:1) penting untuk pengomposan yang efisien. Bahan yang kaya karbon meliputi daun kering dan kertas, sedangkan bahan yang kaya nitrogen meliputi sisa makanan dan kotoran hewan.

Manfaat Penguraian Sampah Organik

Penguraian sampah organik memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan kehidupan sehari-hari.

1. Mengurangi Volume Sampah

Dengan menguraikan sampah organik, volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang secara signifikan.

2. Menghasilkan Pupuk Kompos

Produk akhir dari penguraian sampah organik adalah kompos yang kaya akan nutrisi dan dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah.

3. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Sampah organik yang terurai di TPA menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang kuat. Dengan mengomposkan sampah organik, emisi metana dapat dikurangi.

4. Meningkatkan Kesehatan Tanah

Kompos yang dihasilkan dari penguraian sampah organik meningkatkan struktur tanah, retensi air, dan kesuburan tanah.

Kesimpulan

Penguraian sampah organik adalah proses alami yang penting untuk siklus ekosistem. Berapa lama sampah organik terurai bergantung pada jenis dan kondisi sampah tersebut. 

Proses ini dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, oksigen, ukuran partikel, dan rasio karbon dan nitrogen. Dengan memanfaatkan penguraian sampah organik melalui pengomposan, kita dapat mengurangi volume sampah, menghasilkan pupuk kompos yang bermanfaat, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kesehatan tanah.

Oleh karena itu, pengelolaan sampah organik yang efektif tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi pertanian dan keberlanjutan ekosistem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun