Semua siswa SMA, SMK dan SLB Negeri di Jateng tidak lagi dipungut iuran. SPP gratis, uang gedung pun gratis.
Tak cukup sampai di situ, Ganjar juga membuat SMK boarding khusus untuk anak miskin. Semua gratis. Buku gratis, seragam gratis, sepatu gratis, tas gratis, asrama gratis, hingga makan tiga kali sehari gratis. Pokoknya semua gratis.
Tak hanya satu, 3 SMK Jateng boarding school gratis ia buat. Ditambah lagi, 15 SMK Jateng semi boarding school yang menampung ribuan anak miskin tersebar di seluruh pelosok Jawa Tengah.
Hasilnya luar biasa. Ribuan anak miskin Jateng kini bisa sekolah dan mampu mengangkat harkat derajat keluarganya. Biaya tak lagi jadi kendala. Asal ada kemauan dan semangat, anak-anak Jateng bisa mewujudkan mimpinya.
Ganjar juga memastikan kebijakannya berjalan sesuai rencana. Setiap melantik kepala sekolah, ia selalu menekankan untuk tidak bermain curang. Siapapun kepala sekolah yang coba-coba berbuat culas dan menarik iuran, akan dicopot dari jabatan.
Benar saja, beberapa kepala sekolah yang nakal ia hukum tegas. Ada yang dipecat, ada yang kehilangan jabatan.
Terbaru, seorang kepala sekolah SMK Negeri di Rembang yang jadi korban. Terbukti menarik uang gedung berkedok infaq, ia dicopot dari jabatan.
Memang belum sempurna, tapi pendidikan Jateng di tangan Ganjar maju luar biasa. Banyak daerah belajar padanya.
Siapa sangka, majunya pendidikan di Jateng berawal dari Dendam seorang Ganjar. Dendam anak miskin yang sulit sekolah, dan tak ingin ada orang lain merasakan nasib yang sama.
Yah, dendam Ganjar kini jadi harapan. Ribuan orang di Jateng mendapatkan berkah dari dendam seorang anak kecil dari lereng Lawu itu.
Dan sebentar lagi, dendam Ganjar akan menjadi harapan jutaan masyarakat Indonesia. Kala ia sudah duduk di kursi Istana.