Mohon tunggu...
Alya Kania
Alya Kania Mohon Tunggu... Jurnalis - is typing...

typing typing typing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepentingan Bisnis di Balik Konflik Wadas

11 Februari 2022   14:19 Diperbarui: 11 Februari 2022   23:19 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan yang sama. Apakah yang menolak dan melakukan aksi-aksi provokatif di Wadas itu murni warga pemilik lahan yang dijadikan lokasi penambangan? Atau jangan-jangan, mereka hanya orang-orang bayaran. Yang sengaja dikerahkan pengusaga galian C di sana untuk memperkeruh keadaan?

Semua itu masih sebatas dugaan. Tapi, banyak kok bukti di lapangan yang menguatkan. Misalnya ada pernyataan beberapa warga maupun kepala desa Wadas. Mereka mengatakan, banyak orang luar yang masuk dalam barisan penolak tambang. Orang-orang itu teriak lantang, seolah mereka jadi korban. Padahal, tanah saja mereka nggak punya. Tapi selalu berada di garda terdepan saat penolakan tambang.

Semua itu mungkin hanya settingan. Kalau penolakan terus bergema, bahkan sampai terjadi tragedi berdarah misalnya, para pengusaha galian C itu akan semakin kencang tertawa. Ya seperti geger Wadas pada Selasa (8/2) kemarin, pihak yang paling bahagia melihat kejadian yang menimpa rakyat Wadas itu, ya para pemilik bisnis galian C itu.

Bagaimana nggak senang, mereka seolah dapat amunisi baru untuk menggagalkan penambangan. Semua orang mendadak bersimpati pada Wadas. Bersatu menyerang pemerintah dengan kata-kata pedas.

Tokoh-tokoh ternama ikut bersuara, meminta penambangan di Wadas dibatalkan semua. Para netijen yang terhormat juga tak kalah berisik, menyuarakan penghentian penambangan demi kepentingan publik.

Penolakan penambangan di Desa Wadas kini jadi isu nasional. Gaungnya semakin besar, bahkan melebihi setting agenda yang direncanakan para pemilik modal.

Berhasil, berhasil, berhasil!!!

Mungkin itu nyanyian para pemilik bisnis tambang galian C yang berkepentingan terkait mega proyek Bendungan Bener ini. Dengan masifnya penolakan itu, maka pemerintah tak punya pilihan selain membatalkan penambangan. Sebagai gantinya, pemerintah akan mencari lokasi penambangan lain yang lebih aman.

Nah disitulah mereka akan muncul sebagai pahlawan. Menawarkan lokasi-lokasi penambangan milik mereka dengan harga tinggi tentunya. Biaya yang muncul untuk membiayai penolakan, akan tertutup dengan mudah ketika proyek tambang dimenangkan.

Endingnya, cuan mengalir dengan deras. Sederas tangisan warga Wadas yang menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun