Pada penutupan akhir bukan Mei 2023 menunjukkan IHSG berada di level 6633,26 poin atau turun 4,08% (mtd). Nilai tersebut menunjukan tren turun dari bulan April 2023 yang menguat 1,62% (mtd) pada level 6915,72 poin. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya volatilitas di pasar keuangan akibat sentimen negatif pada global, pelemahan ini juga didorong oleh melemahnya saham di sektor energi dan basic materials yang sejalan dengan perkembangan harga komoditasnya.
Kondisi pasca pandemi covid 19 periode Januari-Desember 2022 dan periode Januari-Oktober 2023 menunjukan tren yang berbeda-beda. Selain itu, berdasarkan perbandingan standar deviasi antara 2022 dan 2023 menunjukan bahwa di tahun 2022 standar deviasi sebesar 167,9 lebih besar dibandingkan tahun periode sampai Oktober 2023 sebesar 114,8. Sehingga dapat di analisis bahwa harga saham bergerak tidak beraturan pada tahun 2022 dan cenderung menunjukkan bahwa saham tersebut berisiko. Sementara itu, pada periode Januari-Oktober 2023 menunjukkan pergerakan saham yang tidak terlalu berfluktuatif, sehingga probabilitas munculnya risiko atas saham tersebut lebih rendah dibandingkan 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H