Mohon tunggu...
Alya Dwi Arianty
Alya Dwi Arianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia UNIMUS

Hobi saya menulis, saya ambisius, saya tertarik dengan bidang pendidikan dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melampaui Klik dan Tautan: Menggambarkan Ulang Literasi di Dunia Digital

7 Agustus 2023   21:21 Diperbarui: 7 Agustus 2023   21:22 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seiring berjalannya waktu, Itsna dan komunitasnya menemukan bahwa literasi sejati adalah tentang berbagi pengetahuan dan inspirasi dengan orang lain. Mereka mengadakan bazar buku dan kegiatan membaca bersama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam literasi yang bermanfaat.

Setiap kali Itsna berbicara tentang perjalanan literasinya, ia selalu menegaskan bahwa literasi adalah hak setiap individu, terlepas dari usia, latar belakang, dan kemampuan ekonomi. Setiap orang dapat melampaui klik dan tautan, dan memperkuat literasinya di dunia nyata.

Ketika Itsna melihat wajah-wajah berbinar-binar ketika membaca buku, atau ketika seorang anak merasa senang mendapatkan buku pertamanya, Itsna tahu bahwa perjuangan mereka bukanlah sia- sia. Semua itu adalah bukti bahwa literasi dapat mengubah hidup seseorang, memberikan cahaya dan harapan di tengah kesemrawutan dunia digital yang terus berputar.

Kisah Itsna dan komunitas literasinya menjadi inspirasi bagi banyak orang, menyadarkan betapa pentingnya literasi di era digital. Mereka membuktikan bahwa literasi adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang penuh harapan. Tak peduli seberapa besar arus informasi di dunia maya, mereka percaya bahwa melampaui dunia maya, literasi adalah senjata utama dalam menghadapi masa depan yang cerah.

Berbulan-bulan berlalu sejak perjalanan literasi Itsna dan komunitasnya mulai dikenal oleh masyarakat luas menjangkau berbagai daerah di negara mereka. Di antara anggota komunitas literasi yang baru adalah seorang ibu rumah tangga bernama Maya. Ia merasa tergerak oleh semangat Itsna dan komunitasnya dalam mengedepankan literasi di era digital. Maya menyadari pentingnya membekali anak-anaknya dengan literasi yang kokoh, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang kritis dan penuh pengetahuan.

Maya dan beberapa ibu lainnya membentuk kelompok baca di lingkungannya. Mereka berbagi buku dan saling merekomendasikan bahan bacaan yang bermanfaat. Setiap minggu, mereka mengadakan pertemuan untuk membaca bersama anak-anak mereka, mendongeng, dan berdiskusi tentang cerita yang telah mereka baca.

Itsna merasa senang melihat dampak positif yang dihasilkan dari gerakan literasi yang semakin berkembang ini. Ia berbicara dengan Maya dan mengajaknya untuk bergabung dalam komunitas literasinya. Maya dengan senang hati menerima tawaran tersebut dan menjadi bagian dari perjuangan mereka.

Dalam perjalanannya, Itsna dan komunitas literasi tidak hanya fokus pada literasi dalam bahasa Indonesia, tetapi juga berusaha mengenalkan literasi dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lainnya. Mereka menyadari bahwa kemampuan berbahasa asing menjadi keterampilan yang semakin berharga di era globalisasi.

Gerakan literasi ini juga menarik perhatian beberapa lembaga pendidikan dan yayasan. Beberapa lembaga tersebut memberikan bantuan dan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga mereka dapat mengakses buku-buku dan bahan literasi dengan lebih mudah.

Itsna dan komunitas literasi berkolaborasi dengan para pendidik dalam mengadakan lokakarya dan pelatihan literasi di sekolah-sekolah. Mereka berusaha menyajikan pembelajaran literasi yang menyenangkan dan menarik bagi para siswa, sehingga minat mereka terhadap membaca dan menulis semakin tumbuh.

Semakin berkembangnya gerakan literasi ini menarik perhatian media nasional. Kisah inspiratif Itsna dan komunitasnya menjadi headline di berbagai program televisi dan artikel surat kabar. Perjuangan mereka untuk meningkatkan literasi di era digital semakin dipuji dan diapresiasi oleh masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun