Konsep pendidikan saat ini memegang memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan individu dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang efektif dan relevan guna memfasilitasi proses pembelajaran yang dapat memberikan output kepada siswa berupa kemampuan untuk dapat berpikir kritis, dapat bekerja sama dalam tim, dan pemberdayaan individu. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran adalah Student Teams Achievement Division (STAD), Artikel ini akan menganalisis penerapan pembelajaran STAD dengan pendekatan andragogi di masa globalisasi.
Student Teams Achievement Division (STAD) sendiri merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang pada awalnya dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1980-an. Pendekatan dalam metode pembelajaran ini melibatkan pembentukan tim belajar kecil yang bersifat heterogen di dalam kelas, yang mana setiap anggota tim bekerjasama dalam memahami materi sehingga mencapai tujuan pembelajaran bersama. Dalam penerapan metodenya, STAD menggabungkan kompetisi positif dan tanggung jawab kolektif dalam proses pembelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran STAD didasarkan pada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran di era globalisasi.Â
a. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mana telah mengubah cara pandang individu untuk memperoleh informasi dan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. metode pembelajaran seperti STAD dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendorong siswa dapat berkolaborasi dan kerjasama tim.Â
b. Dalam era globalisasi, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim akan menjadi sangat penting nantinya. Sehingga, metode pembelajaran STAD sendiri memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat  mengembangkan keterampilan ini melalui interaksi yang intensif dengan anggota tim.
TAHAPAN PEMBELAJARAN STAD
Dalam pembelajaran STAD terdiri dari beberapa tahapan yang membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Tahapan-tahapan tersebut meliputi:
- Penjelasan Materi: Guru menyampaikan materi pelajaran secara sistematis dan memberikan contoh yang jelas.
- Penugasan Individu: Setiap anggota tim mengerjakan tugas individu yang relevan dengan materi pelajaran.
- Diskusi Tim: Anggota tim berbagi pengetahuan mereka dan membantu satu sama lain dalam memahami materi pelajaran.
- Kuis Tim: Setelah diskusi tim, anggota tim menjawab kuis yang dirancang untuk menguji pemahaman mereka.
- Skor Tim dan Individual: Skor tim diberikan berdasarkan performa keseluruhan tim, sementara skor individu didasarkan pada kemajuan individu.
- Rekapitulasi dan Penghargaan: Guru memberikan umpan balik tentang prestasi tim dan individu serta memberikan penghargaan sebagai bentuk motivasi.
PENERAPAN PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DI ERA GLOBALISASI
Dalam penerapan metode pembelajaran STAD di masa globalisasi. Metode STAD memberikan beberapa keuntungan, antara lain; dengan metode pembelajaran STAD dapat memungkinkan peserta dewasa untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka. Mereka dapat berkontribusi, berbagi pengalaman, dan belajar dari satu sama lain. Pendekatan ini juga mendorong pembelajaran yang terkait dengan dunia nyata yang mana relevan dengan tantangan global saat ini.
STAD juga mengenalkan konsep tentang kolaborasi dan kerjasama tim yang mana kedua hal tersebut merupakan keterampilan penting dalam dunia kerja secara global. Peserta didik dapat belajar untuk menghargai makna perbedaan, menghormati pendapat orang lain, dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan bersama. Dalam konteks globalisasi yang mana dapat menghubungkan berbagai kebudayaan yang ada di bumi melalui teknologi, pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan untuk bekerja dengan orang-orang dengan berbagai macam budaya dan latar belakang menjadi semakin penting,
Terlepas dari kemajuan teknologi yang semakin canggih, penerapan STAD juga memiliki beberapa tantangan di masa globalisasi, antara lain; akses dan pemanfaatan teknologi di seluruh dunia masih belum terbagi merata. Dalam beberapa kasus, kesenjangan digital dapat menghambat penerapan metode pembelajaran yang mengandalkan teknologi. Selain itu, apabila dalam suatu tim terdapat adanya perbedaan yang begitu menonjol seperti perbedaan bahasa dan budaya antar peserta didik, hal tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap konsep kolaborasi dan kerjasama tim.