Assesment Diagnostik

ASSESMENT DIAGNOSTIK

Pemaparan oleh Bapak Dian Muthma'in, M.Pd 

Asesmen Diagnostik adalah asesmen yg digunakan guru untuk mendiagnostik, melihat kondisi potensi, kebutuhan dan kemampuan awal siswa untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan.

Asesmen diagnostik untuk mengukur kemampuan awal siswa.

Sebetulnya apersepsi sudah termasuk asesmen diagnostik namun tidak ada tindak lanjutnya. Tidak seperti asesmen diagnostik yang ada tindak lanjutnya, murid ini kurang dalam hal ini atau itu.

Manfaat asesmen diagnostik adalah guru dapat menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan bahan-bahan mengajar dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik sehingga siswa mendapat layanan belajar sesuai kebutuhannya.

Buat peta konsepnya, diagnostik kognitif dan non kognitif.

Transfering, mengajar mendidik itu kita membangun budaya pada anak menurut ki hajar dewantara.

Dimensi pengetahuan ada 5:

1. Transfering pengetahuan

2. Training

3. Habituasi

4. conditioning pengkondisian

5. culturing

4 alur pembentukan budaya, ke 4 poin ini harus bertahap:

-Pengehtahuan hrs d ajarkan

-Keterampilan di dilatihkan

-Sikap hrs d biasakan

-Nilai diinternalisasikan butuh proses yaitu habituasi (pembiasaan)

Indikator menilai kejujuran dapat dilihat dari sikap.

Budaya lebih kuat daripada agama.

Tahap konvensional

Pasca konvensional, menjadi kesadaran diri

Perbedaan RPP dengan Modul Ajar adalah adanya Asesmen diagnoatik pada pendahualan Modul Ajar sedangkan pada RPP tidak ada.

PJBL proyek basedearning umumnya tidak ada 1 jam atau 1 hari sebab membutuhkan beberapa pertemuan.

Struktur modul ajar maksimalnya ada:

1. Informasi umum

2. Kompetensi inti

3. Lampiran

Dalam refleksi harus ada refleksi kognitif dan non kognitif.

Buku siswa atau LKPD diberikan untuk memberikan potret pembelajaran bukan memberikan nilai.

Yang penting dari asesmen adalah catatan informasi dari guru.

Tujuan proyek adalah agar anak mengalami apa yang dia tahu.

Dimensi profil pelajar pancasila ada 6 elemen.

Refleksi non kognitif, human design:

1. Passion, Kegairahan

2. Life mission, Tujuan hidup gury adalah membyat budaya yg lebih baik.

Menyingkronkan passion kita terhadap life mission.