Mohon tunggu...
Alya Assyifa Sagala
Alya Assyifa Sagala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-21107030039

Be free. Be True. Be You.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menyelami Makna Kepulangan dari Novel "Pulang"

6 Juni 2022   18:10 Diperbarui: 6 Juni 2022   18:14 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, kesedihan demi kesedihan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit. Pulang."

Pulang, merupakan sebuah karya fenomenal yang ditulis oleh Tere Liye. Novel dengan sampul yang di dominasi oleh warna hijau, yang di lengkapi dengan ilustrasi dari pepohonan dan gunung yang menjulang ini, terdiri dari 25 bab dan 400 halaman. 

Seperti judulnya, novel "Pulang" karya Tere Liye ini, akan membawa pembacanya menyusuri perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan dan beragam gambaran emosi manusia, menuju kesadaran dan pemahaman mengenai makna pulang yang sesungguhnya.

Menyelami bab pertama dalam buku ini, pembaca akan dibawa untuk mengenali tokoh utama novel yang berjulukan "Si Babi Hutan". Pembaca akan memahami, bahwa novel ini ditulis dengan banyak makna yang bisa diambil. 

"Akan kuceritakan semuanya agar kalian mengerti. Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengarkan komentar mereka".

Kutipan di atas diambil dari paragraf terakhir halaman pertama dari bab pertama. Dari kutipan tersebut, pembaca novel ini akan menyadari bahwa akan ada sebuah atmosfer berwarna dan menantang, yang menanti mereka hingga akhir halaman novel ini.

Gambaran "Si Babi Hutan", atau yang sering pula disapa bujang ini, adalah gambaran tokoh dengan karakter yang sangat menarik. Terlebih, Tere Liye dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, sehingga setiap pembacanya akan dengan mudah masuk dan terhanyut ke dalam cerita. 

Karakter Bujang semakin menarik, sebab Tere Liye menggunakan tema penguasa shadow economy, yang sudah jelas akan membawa novel ini ke dalam genre yang penuh aksi. 

Seperti yang kita ketahui, Tere Liye adalah seorang penulis yang banyak digemari sebab kelihaiannya mengolah cerita. Tidak hanya mengusung aksi sebagai tema utamanya, novel ini juga dilengkapi dengan genre komedi (dapat kita rasakan, terutama saat adegan-adegan Bujang berhadapan dengan Yuki dan Kiko) dan genre romantis (dapat kita rasakan melalui alur yang menceritakan mengenai kisah percintaan bujang di masa lalu). 

Meskipun berjumlah 400 halaman, menurut saya, orang-orang yang memutuskan untuk membaca buku ini tidak akan merasa jenuh atau bosan. Sebab selain diwarnai dengan berbagai corak genre, cerita dalam novel ini juga dibawa dengan alur maju mundur, yang akan memunculkan rasa penasaran dan rasa tidak ingin berhenti membaca, bagi siapa saja yang membacanya. 

Selain itu, novel ini juga sabgat lihai dalam memainkan dan membawa emosi pembacanya. Pergantian alur dan genre, akan sangat kontras terasa dalam novel ini. 

Selain itu, penggunaan latar tempat dan suasana yang menampilkan kondisi yang sudah kental akan teknologi-teknologi canggih, akan membantu pembaca novel ini untuk lepas dan jauh dari kejenuhan atau kebosanan.

Keunikan lainnya yang mengharuskan siapa saja untuk membaca novel ini adalah, pembaca novel ini akan dibawa kedalam alur yang terkesan sebagai "puncak" cerita berada. 

Setelah perjalanan yang panjang, pembaca novel ini akan dibawa ke puncak cerita yang berada pada tiga bab terakhir novel. Selain puncak cerita, tiga bab terakhir dalam novel ini juga penuh akan makna tersurat maupun tersirat.

"Aku tahu kau tetap penasaran tentang banyak hal, karena kau dibesarkan dengan rasionalitas. . . Kau harus mengalahkan banyak hal. Bukan musuh-musuhmu, tapi diri sendiri, menaklukkan monster yang ada di dirimu. Sejatinya, dalam hidup ini kita tidak akan pernah berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan mudah saja"

Begitulah kutipan dari paragraf terakhir pada halaman 387 (berada di dalam 3 bab terakhir buku ini), menggambarkan makna kecil yang bisa kita ambil dari novel Pulang karya Tere Liye ini. 

Selain kutipan tersebut, akan banyak pelajaran-pelajaran lain, yang sangat sesuai/relate dengan kehidupan manusia di jaman ini, yang kerap kali bergerak seperti di kejar waktu, dikelilingi gemuruh di kepala, hingga rumah untuk memberi jeda dan mengapresiasi pencapaian-pencapaian yang mampu di peroleh semasa hidupnya.

Setelah perjalanan panjang yang melibatkan berbagai emosional manusia, pada bagian akhir novel ini, pembaca akan disuguhkan dengan haru dan kelegaan, atas apa yang akhirnya berhasil dicapai setelah menyelami kehidupan bujang dalam rantai kekuasaan shadow economy. 

Pada bagian akhir, pembaca akan dibawa pada bab akhir, pulang. Menampilkan kelembutan dan kasih sayang seorang Bujang, yang selama perjalanan panjang dalam bab-bab di novel ini, sering digambarkan sebagai tokoh yang kasar dan keras. 

Menampilkan ilustrasi yang saat ini seringkali kita saksikan, bahwa bagaimanapun seseorang terlihat kuat dan keras, pada akhirnya dia akan tetap luluh dan menyayangi Ibu nya.

"Mamak, Bujang pulang hari ini. Tidak hanya pulang bersimpuh di pusaramu.... Sungguh, sejauh apapun kehidupan menyesatkan...Tuhan selalu memanggil kami untuk pulang. Anakmu telah pulang"

Begitulah cuplikan singkat dari ilustrasi kepulangan Bujang kepada Ibunya. Cerita tentu saja tidak berakhir disana. Bujang, seperti manusia normal lainnya, tentu saja akan melanjutkan kehidupannya.

Demikian ulasan singkat Novel Pulang, karya Tere Liye. Jika anda penasaran dan tertarik bagaimana atmosfer keseruan dari Novel Pulang karya Tere Liye, anda dapat membacanya langsung, sebab kini Novel Tere Liye sudah banyak tersedia di outlet-outlet penjualan maupun peminjaman buku yang resmi. Sekian, terima kasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun