No Escape adalah sebuah film yang digarap oleh sutradara bernama John Erick Dowdle. Terinspirasi dari kisah nyata, film ini menampilkan dan mengajarkan kepada penonton-penontonnya tentang keyakinan, keteguhan, harapan, perjuangan dan kepercayaan. Berdurasi 103 menit, film ini menyuguhkan inti cerita yang terbilang sederhana dan mudah dipahami. Yang unik dari film ini adalah bagaimana akting pemeran-pemerannya bisa terlihat begitu natural dalam kisah yang dikemas dengan grafis dan latar suasana serta tempat yang terasa begitu dekat, menarik dan sangat nyata.
Kisah dalam film ini bermula ketika sebuah keluarga asal Amerika Serikat yang terdiri dari 4 orang, yaitu seorang kepala keluarga bernama Jack Dwyer (dalam film diperankan oleh Owen Wilson), putri sulungnya bernama Lucy Dwyer (dalam film diperankan oleh Sterling Jerins), putri bungsunya yang sering dipanggil Beeze (dalam film diperankan oleh Claire Geare) dan ibu mereka yang bernama Annie Dwyer (dalam film diperankan oleh Lake Bell).Â
Jack yang merupakan seorang insinyur, mendapatkan pekerjaan baru sebagai teknisi saluran pipa air di sebuah negara di Asia Tenggara, yang tidak disebutkan lebih lanjut namanya di dalam film. Jack dan keluarganyapun melakukan penerbangan ke negara tersebut. Sesampainya di bandara negara tujuan mereka, jemputan mereka yang harusnya sudah datang, tidak terlihat kehadirannya.Â
Kemudian keluarga tersebut yang hampir saja menumpangi salah satu taksi ilegal, ditawari tumpangan oleh salah satu penumpang pesawat yang mereka temui tadi, bernama Hammond (dalam film diperankan oleh Pierce Brosnan), dan ternyata mereka memiliki satu arah tujuan yang sama, yaitu menuju hotel Imperial Lotus Hotel yang berada di kawasan padat penduduk perkotaan negara tersebut. Sesampainya di hotel, seperti orang-orang pada umumnya, keluarga inipun membersihkan diri untuk bergegas tidur.
Tidak ada yang aneh dalam awal perjalanan keluarga ini. Keanehan muncul ketika di pagi hari masih tidak ada akses internet, bahkan akses telepon sekalipun. Alhasil, Jack yang saat itu mulai merasakan kebingungan dan penasaran atas apa yang sedang terjadi (karena bahkan pihak perusahaan baru, tempat ia bekerja tidak mengubunginya sejak kemaren) pergi keluar hotel untuk mencari informasi terkini melalui surat kabar. Perjalanan yang dipenuhi tanda tanya tersebut, ditemani dengan beragam pemandangan suasana khas negara tersebut. Namun, pemandangan tersebut sirna ketika kebingungan Jack bertambah karena hanya terdapat koran dari tiga hari lalu yang dijual. Beberapa saat kemudian, Jack terkejut dengan hadirnya segerombolan polisi dan di iringi dengan munculnya orang-orang yang merupakan pemberontak, dari sisi yang berlawanan. Kedua gerombolan itu kemudian saling berlawanan, dan menimbulkan kerusuhan. Jack yang teringat keluarganya yang masih berada di hotel, berusaha meninggalkan kerusuhan tersebut dan berlari sekencang mungkin menuju hotel.
Sementara Jack yang sedang berlari mati-matian dan berusaha melepaskan diri dari kerusuhan tersebut, di depan hotel sudah tampak segerombolan pemberontak yang menutupi wajahnya dengan kain, berusaha masuk secara paksa menuju hotel tersebut.
Dan ternyata, Jack berhasil mencapai hotel dan sempat terlibat pertikaian dengan beberapa orang pemberontak, ketika ia berusaha masuk ke hotel. Untungnya, Jack berhasil masuk. Ketegangan bertambah ketika bersamaan dengan berhasilnya Jack memasuki hotel, para pemberontak yang sejak tadi berada di depan hotel, akhirnya bisa menyusup ke dalam hotel tersebut. Untungnya, Jack berhasil masuk ke kamar, dan mendapati anaknya Beez dan istrinya sedang bersiap-siap menuju kolam renang hotel.
Ketenangan yang dirasakan Jack ketika berhasil sampai ke hotel sebelum penyusup masuk dan keluarganya pergi ke kolam renang, terpecah ketika putri sulungnya yang bernama Lucy, tidak berada pada jangkauan matanya. Ternyata, Lucy sudah pergi terlebih dahulu ke kolam renang. Ketegangan dimulai kembali ketika Jack meninggalkan istrinya Annie dan Beeze dikamar, untuk menghampiri dan menyelamatkan Lucy.
Sementara Jack yang kembali harus berlari dan melawan beberapa pemberontak untuk menyelamatkan Lucy dan kembali ke kamar mereka, Annie dan Beez juga sedang berusaha untuk menghadang pemberontak yang berusaha menyusup ke kamar mereka. Kepanikan yang dirasakan oleh Annie ketika seseorang menggedor pintu kamarnyapun akhirnya terpecah, ketika ia sadar bahwa itu adalah suaminya Jack, yang berhasil membawa putri sulung mereka bersamanya. Keluarga itupun akhirnya kembali bersama setelah situasi-situasi genting yang mereka alami.
Tidak berhenti sampai disitu, Jack sebagai kepala keluargapun mengajak keluarganya pergi dari kamar hotel tersebut untuk mencari tempat persembunyian dan untuk menyelamatkan diri. Karena kondisi lantai pertama dan beberapa lantai lainnya di hotel sudah porak-poranda, akhirnya Jack membawa keluarganya berlari menuju atap hotel.Â
Dalam perjalanan menuju ke atap hotel, keluarga tersebut dilihat dan akhirnya dikejar oleh beberapa pemberontak. Bahkan ditangga, Jack hampir saja terkena tikaman pisau dari salah satu pemberontak. Untungnya, saat itu pria yang memberikan tumpangan kepada mereka malam tadi, Hammond, muncul sebelum pisau pemberontak tersebut mencapai leher Jack. Hammondpun memerintahkan Jack, Lucy, Beeze dan Annie untuk bergegas menuju ke atap hotel, sementara ia akan berusaha menghadang para pemberontak yang masih mencari-cari dan mengejar mereka. Beruntungnya, setelah perjalanan yang begitu panjang, dengan banyak tantangan yang dihadapi, Jack dan keluarganya berhasil mencapai ke atap hotel.