Mohon tunggu...
Alyaaryani Rahmah
Alyaaryani Rahmah Mohon Tunggu... Guru - tugas

tetap semangat menjalin hidup

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pola Konsumsi Implikasi pada Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

17 Maret 2024   23:28 Diperbarui: 17 Maret 2024   23:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seperti yang kita ketahui setiap negara memiliki pola konsumsi implikasi pada ekonomi 

Yang dimana Pola konsumsi masyarakat memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi, pertumbuhan, dan keberlanjutan lingkungan. Perubahan dalam pola konsumsi dapat mempengaruhi permintaan barang dan jasa, yang pada gilirannya mempengaruhi produksi, investasi, dan inovasi dalam ekonomi. Implikasi dari pola konsumsi terhadap pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan meliputi aspek-aspek berikut:

1. Penggunaan Sumber Daya

Konsumsi Berlebihan: Pola konsumsi yang tidak berkelanjutan, seperti konsumsi berlebihan sumber daya alam, dapat menyebabkan degradasi lingkungan, kehilangan biodiversitas, dan perubahan iklim, yang mengancam pembangunan berkelanjutan.

Efisiensi Sumber Daya: Pola konsumsi yang efisien dan penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

2. Dampak Sosial

Kesenjangan Sosial: Pola konsumsi yang tidak merata dapat memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi antar kelompok masyarakat, mempengaruhi kualitas hidup dan akses terhadap sumber daya.
Pengembangan Masyarakat: Konsumsi yang bertanggung jawab dan adil dapat mendukung pengembangan masyarakat, seperti melalui konsumsi produk lokal atau berkelanjutan yang mendukung ekonomi lokal dan pekerjaan.

Pertumbuhan Ekonomi

Permintaan dan Produksi: Pola konsumsi mempengaruhi permintaan barang dan jasa, yang dapat mendorong inovasi dan produksi dalam ekonomi, berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sustainability dan Inovasi: Tuntutan konsumen untuk produk dan jasa yang berkelanjutan dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru, yang dapat membuka peluang ekonomi baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Perubahan Iklim dan Lingkungan

Pengurangan Emisi: Pola konsumsi yang memperhatikan pengurangan jejak karbon dan limbah dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.
Pengelolaan Limbah: Pola konsumsi yang mempromosikan daur ulang dan penggunaan kembali dapat mengurangi limbah dan polusi, mendukung pelestarian lingkungan.

Dan dimana Dalam konteks Indonesia, memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi berjalan seiring dengan pembangunan berkelanjutan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Hal ini untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya inklusif tetapi juga mempertimbangkan batasan lingkungan dan mendorong penggunaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan.

Dan misalnya Contoh dari pola konsumsi implikasi pada ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia lainnya adalah pengembangan industri ramah lingkungan. Misalnya, pengembangan industri ramah lingkungan di Kabupaten Buleleng menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti penggunaan sumber daya alam yang efisien, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan pengurangan penggunaan bahan kimia dan limbah yang beracun.

Contoh pola konsumsi implikasi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dapat dilihat pada Tujuan 12 TPB (Target 12 Tahun Pembangunan Berkelanjutan), yang mencakup pendekatan terpadu untuk mencapai produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Tujuan 12 TPB adalah menjamin pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, yang diperlukan dalam mencapai tujuan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab pada tahun 2030.

Untuk mencapai tujuan ini, Indonesia telah membuat beberapa landasan untuk mengatur teknis pelaksanaan SDGs, yang antara lain melalui Perpres RI Nomor 59 Tahun 2017, Permen, dan Keputusan Mentri PPN/Kepala Bappenas. Pendekatan terpadu yang digunakan dalam mencapai tujuan ini meliputi pengelolaan sumber daya alam, pengurangan emisi gas rumah kaca, pengembangan industri ramah lingkungan, dan pengurangan penggunaan bahan kimia dan limbah yang beracun.

Contoh dari pola konsumsi yang berkelanjutan dalam Indonesia antara lain adalah pengembangan komunitas yang membantu mencapai SDGs-12 melalui program-program yang mendorong penggunaan sumber daya alam efisien, pengurangan sampah, dan pengembangan industri ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun