Mohon tunggu...
Alya Anata
Alya Anata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan di Universitas Airlangga

Penyuka buku, musik, dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Efektivitas Komunikasi Terapeutik dari Perawat Terhadap Kesembuhan Pasien

28 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   07:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hubungan yang baik antara pasien dengan perawat ditentukan oleh komunikasi. Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan yang efektif dan suasana yang nyaman. Perawat merupakan pekerjaan seorang tenaga kesehatan yang seharusnya dekat dengan pasien. Komunikasi yang baik dari perawat menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif dan kondusif. Oleh karena itu, komunikasi terapeutik menjadi mata kuliah dasar di Universitas Airlangga dikarenakan komunikasi terapeutik merupakan salah satu sarana yang mampu dan alat penting yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien dalam hal positif (Siti et al., 2016).

Apa itu komunikasi terapeutik? Dan tujuannya apa?

Komunikasi terapeutik sebuah teknik komunikasi dari tenaga kesehatan maupun medis, baik secara verbal maupun nonverbal, yang bertujuan untuk menyampaikan kebutuhan pasien sebagai upaya pemulihan (Mahyana et al, 2020). Teknik ini dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk membantu pasien sembuh yang berfokus pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosi pasien. Selain membantu pasien sembuh, tujuan adanya komunikasi terapeutik di dunia kesehatan yaitu sebagai terapi bagi pasien dan menghilangkan kecemasan pasien. Seorang perawat sangat memerlukan keterampilan berkomunikasi yang baik dan terapeutik dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat menentukan kesuksesan pelayanan dan asuhan dalam merawat pasien.

Memahami dan mengatur emosi pasien dalam mengatasi berbagai masalah psikologis memerlukan usaha yang keras dari perawat. Seorang perawat perlu menjalin hubungan yang dekat dengan pasien dengan lebih meluangkan waktu. Hal ini memungkinkan pasien ingin dirawat dan dihargai. Perawat juga perlu bersikap ramah terhadap pasien, ini juga termasuk bagian komunikasi terapeutik yang sangat penting. Tak jarang pasien memberontak dikarenakan tindakan perawat yang terlalu tergesa-gesa dan tidak ramah. (Pratiwi, 2022)

Faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik

Selain pandai dalam berbicara, komunikasi terapeutik juga memerlukan keahlian dalam memahami gestur tubuh dari pasien. Hal ini mencerminkan emosi yang dimiliki dari pasien tersebut sehingga perawat harus memperhatikan gestur tubuh dari pasien. Selain itu juga, jarak dalam berinteraksi terhadap pasien perlu dipertimbangkan juga. Jarak antara perawat dan pasien dapat ditentukan dengan sesuai kondisi yang ada. Jarak intim perawat dan pasien berkisar di 45 cm, sedangkan dalam posisi duduk hanya membutuhkan jarak 1,5 m.

Keuntungan dari komunikasi terapeutik

Banyak penelitian mengatakan bahwa pelaksanaan dari komunikasi terapeutik yang baik dan benar akan membuat pasien merasakan perasaan puas sehingga tingkat kesembuhan menjadi lebih tinggi. Kepuasan pasien adalah sebuah tingkatan dari perasaan pasien setelah mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan membandingkannya dengan apa yang diharapkan. Selain itu, komunikasi terapeutik dapat membangun kepercayaan antara pasien dan perawat sehingga pasien merasa nyaman berbicara tentang masalah kesehatan mereka. Pasien juga merasa didengarkan dan merasa didukung dalam pengambilan keputusan  sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Komunikasi terapeutik juga dapat mengurangi rasa stres dan kecemasan pasien. Hal ini dikarenakan perawat memberikan ruang bagi pasien dalam mengekspresikan emosi tanpa takut dihakimi. Menjaga kestabilan mental dari pasien sangat diperlukan agar tidak ada hambatan dalam proses pengobatan. Komunikasi terapeutik juga mencegah pasien memberontak dalam perawatan dan pemberian obat. Pasien akan memahami pentingnya pengobatan dan meningkatkan kesediaan pasien dalam mengikuti instruksi medis. Oleh karena itu, peningkatan kesembuhan pasien sangat tinggi apabila komunikasi terapeutik dengan perawat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

ratiwi, M. (2022). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Efektivitas Komunikasi Perawat pada Pasien di Ruang Rawat Inap Rs Royal Prima Jambi. In NIGHTINGALE JOURNAL OF NURSING.

Siti, M., Zulpahiyana, Z., & Indrayana, S. (2016). Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 4(1), 30. https://doi.org/10.21927/jnki.2016.4(1).30-34

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun