Mohon tunggu...
Nur Alya Aliza
Nur Alya Aliza Mohon Tunggu... Guru - Unzufriedenheit ist der erste Schritt zum Erfolg.

Jadi Orang Penting itu Baik. Tapi, Jadi Orang Baik itu lebih Penting 🖤

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bertakwa kepada Allah dan Berakhlak Mulia

8 Mei 2020   14:23 Diperbarui: 7 Juni 2021   16:57 14833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pada kesempatan ini saya akan menuliskan ceramah online yang berjudul  "Bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia""

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman lahir dan batin, serta kekuatan dan kesehatan untuk kita semua. 

Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang mana telah mengantarkan umat manusia dari peradaban yang jahiliyah menuju peradaban yang penuh iman seperti sekarang ini. Semoga kita semua termasuk hamba Allah yang taat, yang berhak mendapatkan syafa'at Nabi di hari akhir kelak.

Baca juga : Silaturahim Daring, Takwa Berbuah Akhlak Mulia

Pada kesempatan ini saya akan menuliskan ceramah online yang mengambil sumber dari Hadist Arbain yang ke 18 yang dimuat dalam bentuk tulisan dengan judul  "Bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia".
الحَدِيْثُ الثَّامِنُ عَشَرَ

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
 (اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ)
 رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ

Artinya: Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu 'Abdirrahman Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhuma, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." 

(HR. Tirmidzi, ia mengatakan haditsnya itu hasan dalam sebagian naskah disebutkan bahwa hadits ini hasan shahih) [HR. Tirmidzi, no. 1987 dan Ahmad, 5:153. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan].  

Dari hadist diatas banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya, tapi dalam kesempatan ini saya hanya memjelaskan dua hikmah yang dapat diambil dari salah satu hadist arbain diatas.

Baca juga : Menjadi Orang yang Takwa

1)Takwa merupakan jalan keselamatan

Wasiat yang paling agung dalam hadist ini adalah, senantiasa bertakwa kepada Allah SWT, yang mana takwa merupakan sumber kebaikan dan pelindung dari setiap kejelekan. Takwa adalah kata yang bersifat umum dan khusus, mencangkup setiap apa yang datang dari islam, baik itu aqidah, ibadah, muamalah, dan akhlak

Dengan takwa kaum mukminin merasakan keabadian dan pertolongan dari Allah. Terdapat juga keutamaan dalam Surah An-Nahl yang artinya, "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (Q.S An-Nahl:128). Takwa itu tidak akan terwujud dan tidak akan terasa hakikatnya kecuali apabila orang tersebut sudah memahami ilmu agama. 

Sehingga dia tau bagaimana bertakwa kepada Allah yang sebenarnya: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah Ulama." (Q.S Fathir:28). 

Karena orang yang bodoh itu tidak mengetahui apa yang wajib dia lakukan dan apa yang wajib dia tinggalkan, oleh karena itu ilmu merupakan ibadah yang utama, dan jalan menuju surga, dan sebagai simbol kebaikan seseorang. 

Taubat dan segera melakukan kebaikan merupakan akhlak mukmin yang bertakwa, tetapi seseorang manusia terkadang lupa dan lalai, terkadang menipu dirinya sendiri atau dipengaruhi oleh bisikan setan. 

Ia pun terjerumus ke lembah kemaksiatan dan melakukan dosa, dan diantara tanda katakwaan adalah pada saat itu ia segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah ketika ia sadar telah melakukan maksiat, sebagaimana firman Allah yang menjelaskan sifat orang yang bertakwa:

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiyaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali-Imran:135)

Baca juga : Betulkah dengan Berpuasa Kita Akan Meraih Takwa?

2)Akhlak adalah pondasi membangun sejarah budaya manusia

Rasulullah mengajarkan sebuah wasiat kepada kita, agar setiap individu menata kehidupannya dengan baik, dan menata kehidupan masyarakat dengan baik dengan cara bermuamalah (interaksi) dengan akhlak yang baik. Bermuamalah dengan sesama sebagaimana yang sudah diwajibkan yaitu bermuamalah dengan akhlak yang baik. Ia memuliakan orang dan orang pun memuliakannya. 

Berbuat baik kepada mereka, dan merekapun berbuat baik kepadanya. Jika setiap muslim berperan demikian dalam kehidupan masyarakat, maka akan terciptannya budaya bernilai luhur. Ketika akhlak berperan dalam kehidupan umat, maka ia memiliki nilai yang luhur dalam islam, dan membantu untuk meraih segalannya dengan maksimal.

Dan dalil dari hadist Nabi tetang keutamaan berakhlak mulia di antaranya;

Rasulullah bersabda: "Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu yang paling dicintai Allah dan paling dekat diantara kalian dengan kedudukannya di hari kiamat?" mereka menjawab: "Tentu wahai Rasulullah," beliau bersabda: "Orang-orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian." (HR. Ibnu Hibban). Setiap manusia dapat meraih akhlak yang mulia, sebagaimana dalam riwayat Hakim dan yang lainnya dengan lafazh yang berbeda-beda, dari Mu'az, Rasulullah bersabda:

"Baguskanlah akhlakmu terhadap orang lain." Dalam lafazh yang lain: "Dan baguskanlah akhlakmu sesuai dengan kemampuanmu."

Untuk mewujudkan akhlak yang mulia ada beberapa kiat diantaranya;

oPertama, mengikuti sunnah Rasullah dalam setiap akhlak. Allah Azza wa Jalla telah memerintahkan kita untuk mengikuti sunnah Rasulullah

oKedua, diantara wasilah untuk meraih akhlak yang terpuji adalah bersahabat dengan orang yang bertakwa dan orang-orang shalih, serta orang-orang yang berahlak mulia, juga menjauhi kejelekan dan orang-orang yang suka berbuat kejelekan.

Diantara akhlak mulia adalah silaturahmi, memaafkan, dan memberi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun