Mohon tunggu...
Alyaa Ayu Maharani Pramadyta
Alyaa Ayu Maharani Pramadyta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Marketing Komunikasi

Univesitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukalah Topeng Para Politisi

30 Oktober 2018   10:16 Diperbarui: 30 Oktober 2018   10:54 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Alyaa Ayu Maharani Pramadyta

Para pemilik topeng telah memperbarui cat, mengubah karakter dan mencoba memakai topengnya dengan lebih hati-hati. Banyak jebakan, banyak para pengintip yang siap menelikungnya. 

Maka ketika ia telah memaki topeng dan mengubah karakter dasarnya selama beberapa waktu akan tiba saat hari-hari penting memaki topeng, sebab ia akan menemui rakyat, ia memastikan selalu tersenyum kepada rakyatnya meskipun dalam hati dan pikirannya ia sudah mempunyai rencana jangka panjang untuk memegang proyek-proyek penting untuk kelangsungan dirinya dan keluarga. 

Para pemilik topeng itu harus cerdas memilih topeng, warna wajahnya dan lekukan-lekukan yang diperlukan agar topeng yang dikenakan itu mampu mengelabui rakyat sebagai pemimpin yang amanah dan terkesan religius. Ia tentu harus menghindari muka bajingan, atau muka sangar nan nakal dengan durasi waktu sampai mereka terpilih menjadi wakil atau pemimpin rakyat.

Itulah sedikitnya gambaran tentang kerasnya politik di negeri kita topeng-topeng bak malakiat yang sibuk mengiming-ngimingkan kesejahteraan, kemakmuran, kesetaraan, sdm tersebar luas, standar normal biaya hidup tak perlu menjadi beban, terus menurus berkoar-koar menguasai panggung politik. Tapi setelah ajang itu selesai dan terpilih seorang yang menurut kita pantas apa yang terjadi.

Gubernur Banten dinyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka baru dalam dua kasus dugaan korupsi yakni sengketa Pilkada Kabupaten Lebak serta kasus Pengadaan Alat Kesehatan di Provinsi Banten. Pada Jumat (11/10/2013) Lebak, Banten, Gubernur Banten menjalani pemeriksaan di (KPK) sebagai saksi sengketa Pilkada.

Akhirnya selasa (17/12/2013) Lebak, Banten, Gubernur Banten dinyatakan sebagai tersangka dalam dua kasus dugaan korupsi. Itulah satu dari banyaknya kasus politik yang terjadi dinegara ini. Padahal seharusnya seorang pemimpin tidak lagi memikirkan partainya atau politik yang harusnya dia pikirkan hanyalah rakyat karna rakyat adalah prioritas diatas kepentingan diri sendiri sebagai pemimpin. Tapi sayangnya kebanyakan pemimpin sekarang lebih memilih menjatuhkan harga diri hanya untuk kepuasan semata

Dimana kesejahtraan yang ibu bapak janjikan? inikah realisasi janji-janji politik kalian saat pidato kampanye kemarin? Janji manis kampanye terucap semudahmembuang kepercayaan rakyat yang sudah susah payah memilah yang pantas. 

Saya mulai ragu apakah seorang politisi masih punya hati nurani, pada saat mereka sedikit demi sedikit tergiur oleh suapan adakah dibenak mereka resiko apa yang akan terjadi seperti halnya kemiskinan, kelaparan, anak-anak dijalanan yang mengorbankan masa bahagia mereka demi sesuap nasi, remaja-remaja yang berhenti sekolah karna mahalnya biaya pendidikan, para orang tua yang menjadi gelandngan karna tidak adanya lowongan kerja, sedangkan kalian wahai pemimpin rakyat sibuk berpesta pora diatas perut yang kelaparan, apakah kalian para koruptor sempat memikirkan hal tersebut? Saya rasa tidak.

Tanpa kita sadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di negeri ini adalah dibawah tangannya penguasa itu sendiri yaitu presiden, jika kita pernah salah dalam memilih wakil atau pemimpin daerah tentu kita tidak akan mau salah dalam memilih wakil atau pemimpin negara dan juga yang pasti bukan pemimpin bertopeng, dan saya akan memberikan tips agar kita dapat memilih capres yang cocok dengan kebutuhan negara. 

Apakah mereka memimpin dengan otak dan hatinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun