Mohon tunggu...
Alya Firdaus
Alya Firdaus Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hai, aku adalah Mahasiswa tingkat akhir yang sedang menunggu jadwal wisuda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Itu Laissez-Faire?

3 November 2019   22:35 Diperbarui: 3 November 2019   22:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.klikdokter.com/

Tidak semua orang tua memberi aturan-aturan khusus untuk anak-anak mereka dalam kehidupan sehari-harinya. Terkadang, terdapat orang tua yang memercayai bahwa anak merupakan individu dan orang tua memberi dorongan dengan cara memberi kebebasan penuh, tidak ada pemberian punishment ataupun reward kepada anak, tidak memerhatikan tingkah laku anak ketika di rumah. Pengasuhan seperti itu ada loohh namanya, yaitu Laisses-faire.

Pola asuh ini memungkinkan orang tua memberi peraturan dan kedisiplinan, namun hal itu tidak dipedulikan baik anak maupun orang tua. Orang tua tidak peduli terhadap apa saja yang dilakukan oleh anak karena kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua.

Mungkin dari penjelasan di atas sudah bisa diketahui bagaimana ciri orang tua yang menggunakan pola asuh Laissez-Faire. Nah, ini ada beberapa ciri lagi agar bisa memahami bagaimana sih pola asuh Laissez-Faire ini:

1. Orang tua membiarkan anak melakukan segala hal dengan sendirinya. Mungkin hal ini bisa dikatakan untuk mengajarkan anak mandiri, namun dalam pola asuh ini orang tua benar-benar membiarkan anak. Orang tua tidak memberikan bimbingan dan tidak memonitor apa saja yang dilakukan oleh sang anak.

2. Orang tua merasa acuh tak acuh terhadap anak. Bisa juga dikatakan orang tua merasa masa bodo terhadap apa yang dilakukan anak, baik di rumah, di sekolah, ataupun di tempat anak biasa bermain.

3. Kurang adanya komunikasi antara orang tua dan anak. Hal ini menyebabkan kurang akrab hubungan anta sajara anak dan orang tua.

4. Membiarkan anak melakukan apa saja dengan bebas tanpa memberikan aturan-aturan dan batasan untuk melakukan tindakan.

5. Aturan-aturan mungkin ada dalam kegiatan sehari-hari, namun orang tua tidak konsisten dalam hal ini.

Menurut ciri-ciri tersebut sudah bisa dibayangkan belum bagimana dampak negatif dari pengasuhan ini?

Nah, ini mungkin beberapa dampak negatif jika orang tua menerapkan pola asuh ini:

1. Anak menjadi tidak memiliki aturan dalam kehidupannya. Mereka kurang memiliki sopan santun karena sudah terbiasa hidup bebas dan tidak memiliki tanggung jawab di lingkungannya.

2. Anak menjadi tidak terkontrol. Dalam hal ini bisa saja anak tidak terkontrol dalam jam tidurnya, tugas rumah, waktu untuk makan ataupun untuk bermain gadget. Anak bebas kapan saja ia mau tidur padahal sudah ditetapkan jam malam. Dalam penggunaan gadget juga anak tida terkontrol, melebihi batas yang sudah ditetapkan.

3. Pengambilan keputusan cenderung buruk. Karena, anak mengambil keputusan secara sepihak. Anak tidak berkonsultasi dengan orang tua ataupun orang yang berada di dalam rumah.
Selain dampak negatif tersebut, ada sedikit hal positif yang bisa diambil dari pola asuh ini. Orang tua ingin memaksimalkan kebahagiaan anaknya dengan cara memberi kebebasan kepada anak. 

Jarang sekali adu argumen ataupun terjadi konflik antara orang tua dan anak. Kok bisa? Ya hal ini terjadi karena orang tua membebaskan anak dalam segala hal, tidak memberi batasan anak dalam melakukan tindakan. Dan juga  anak cenderung lebih bebas berkreasi dan lebih inovatif tanpa takut adanya halangan dan penolakan.

Orang tua yang menerapkan pola asuh Laissez-Faire ini meskipun terkesan tidak memerhatikan anak, mereka sangat mencintai dan memberikan perhatian kepada anak mereka. Hanya saja orang tua cenderung tidak mendisiplinkan anak dan tidak mengajarkan anak bertanggung jawab.

Nah! Sekarang sudah tau kan apa itu pola asuh Laissez-Faire ? bijak-bijaklah dalam melakukan pola asuh terhadap anak. Salah pengasuhan sedikit saja, bisa terbawa hingga anak dewasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun