Selanjutnya, kedua pemimpin dalam pertemuan tersebut berbagi pandangan untuk memperdalam kolaborasi di sektor pariwisata, memanfaatkan warisan budaya yang unik dan teknologi mutakhir dari kedua negara untuk menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi pengunjung. Melalui upaya bersama ini, kedua pemimpin menyampaikan harapan mereka untuk menjalin kemitraan dinamis yang menggerakkan perekonomian negara mereka menuju masa depan yang lebih inovatif dan inklusif.
Pemimpin dari kedua negara tersebut menyadari apabila CEPA UEA-Korea dapat memperkuat rantai pasokan, memfasilitasi aliran FDI dua arah, dan meningkatkan penelitian bersama dan pertukaran pengetahuan dalam berbagai sektor, termasuk energi, manufaktur maju, teknologi, ketahanan pangan, dan layanan kesehatan. Kedua pemimpin berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di kedua negara.
Perlu dicatat apabila UEA sendiri diketahui sebagai negara Timur Tengah pertama yang menjalin Kemitraan Strategis dan pakta perdagangan bebas dengan Korea Selatan, hal ini merupakan langkah yang bijak bagi UEA dan Korea Selatan untuk mempererat hubungan dan mendapat keuntungan bersama yang berkelanjutan. Mutualisme antara perekonomian kedua negara memberi harapan bagi para pemimpin untuk menetapkan kondisi preferensial untuk perdagangan dan investasi yang mencerminkan pertumbuhan hubungan ekonomi yang telah berkembang antara kedua negara dalam beberapa dekade terakhir.
PERSPEKTIF LIBERALISME
Kerjasama antara Uni Emirat Arab dan Korea Selatan dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dapat dianalisis dalam perspektif teori liberalisme dalam Hubungan Internasional. Perspektif liberalisme dalam hubungan internasional menekankan kerjasama, pasar bebas, reformasi, dan tindakan yang kooperatif untuk mengurangi konflik dan menciptakan keamanan bersama.
Liberalisme dalam hubungan internasional juga berfokus pada nilai-nilai seperti pengendalian diri, moderasi, dan kompromi demi mewujudkan stabilitas dan perdamaian.Dalam perspektif ini menekankan adanya kerjasama internasional baik bagi aktor negara maupun non-negara dengan tujuannya untuk mencapai keuntungan bersama serta mewujudkan perdamaian dan kemakmuran secara global.
Dalam konteks liberalisme, dapat dilihat apabila kerjasama CEPA antara UEA dan Korea Selatan mendahulukan kepentingan bersama agar tercapainya keuntungan semaksimal mungkin bagi kedua belah pihak. Dalam perjanjian tersebut juga menerapkan kerjasama pasar bebas apabila dilihat dari kesepakatan mengenai kebijakan antara kedua negara tersebut.
Upaya kerjasama yang kooperatif serta keadaan mutualisme antara kedua negara merupakan nilai-nilai yang ditekankan dalam penerapan dari perspektif liberalisme. Hal ini dilakukan guna mewujudkan kerjasama yang berkelanjutan dan saling menguntungkan sehingga manfaat tersebut juga dapat dirasakan oleh warga sipil dari kedua negara.
Kerjasama ini pula merupakan suatu upaya bagi pemerintah UEA dan juga pemerintah Korea Selatan dalam mewujudkan kemakmuran bagi kedua negara, sehingga hal ini akan menjauhkan konflik dan isu serius yang dapat merugikan satu sama lain.
Meskipun UEA merupakan negara Timur Tengah pertama yang menjalin Kemitraan Strategis dengan Korea Selatan, hal ini merupakan langkah yang bijak bagi UEA dan Korea Selatan untuk membangun kerjasama jangka panjang yang juga sesuai dengan perspektif liberalisme. Keputusan UEA dan Korea Selatan mencerminkan dengan adanya kerjasama internasional merupakan kunci dari kemakmuran dan perdamaian, hal ini mengantarkan kepada langkah yang bijak dalam sistem internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H