Mohon tunggu...
Alya Faiza
Alya Faiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Takut

26 November 2021   16:55 Diperbarui: 27 November 2021   08:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TAKUT

Karya : Alya Faiza

Inilah secuil keinginanku akan dewasa

Dahulu ku kira, menjadi dewasa itu menyenangkan, menjadi dewasa itu bisa bebas, menjadi dewasa itu artinya kita bisa keluar dari penjara aturan Namun sekarang? Menjadi dewasa tidak semenyenangkan yang ku kira, menjadi dewasa itu tidak sebebas yang ku kira, bahkan menjadi dewasa tidak semudah yang ku kira

Dulu yang ku kira menjadi dewasa akan menyenangkan daripada ketika menjadi anak kecil, bukan? Namun sekarang, namun sekarang aku paham bagaimana semenyenangkannya menjadi sosok anak kecil. Di mana ketika aku makan, aku disuapin Ketika aku terjatuh, aku dituntun untuk bangkit kembali. Ketika aku bersedih, aku dibuat tertawa hanya dengan diberikannya sebuah permen Namun ini telah tidak berlaku lagi saat aku telah dewasa

Dulu yang ku kira menjadi dewasa akan sebebas itu, namun sekarang aku merasakannya. Merasakan di mana ketika aku telah terbebas dari semuanya, namun tidak dengan harapan orang tuaku. Aku selalu overthinking setiap malamnya, bagaimana ketika apa yang aku lakukan tidak sesuai dengan harapan orangtua ku, bagaimana ketika aku mengecewakan mereka, bagaimana ketika aku gagal, dan masih banyak pertanyaan bagaimana lagi yang muncul setiap malamnya

Dulu yang ku kira menjadi dewasa itu kita bisa keluar dari penjara aturan, namun pada nyatanya aku harus membuat peraturan sendiri untuk diriku sendiri Yang dulunya ketika aku melanggar aturan orang tua ku mereka marah, namun sekarang ketika aku melanggar aturan itu tidak ada yang memarahi ku lagi. Yang dulunya ketika aku pulang malam mereka selalu mencari ku, namun sekarang ketika aku pulang malam bahkan larut sekali pun mereka tidak akan mencariku karena mereka tidak tahu itu. Yang dulunya aku selalu dituntut untuk belajar, belajar, dan belajar namun sekarang aku merindukan tuntutan itu

Aku takut tuhan,

Aku sangat takut, takut tambah dewasa, takut banyak harapan lainnya yang terkubur juga, takut akan mengecewakan orang tua ku, takut tidak bisa membanggakan orangtua ku, bahkan takut gagal menjadi seorang anak

Aku sangat takut tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun