Mahasiswa KKN BKKBN Universitas Negeri Malang berkolaborasi dengan PIK-R Taruna Terpadu Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri sukses mengadakan Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan, dalam Kegiatan Gambang Suling (Gerakan Bersama Remaja Manggis Membangun Generasi Emas Peduli Stunting) pada minggu (26/11/2023). Dengan menyerukan jargon " Nikah Muda? Nggak Bahaya Taa? ". Sebagai upaya pencegahan dan penurunan stunting di Indonesia, terutama di desa manggis.
Tujuan diadakan kegiatan ini ialah mengajak para remaja berperan serta dalam mengatasi stunting, yang ditekankan pada pencegahan pernikahan dibawah umur. Serta untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para remaja bahwa banyak sekali dampak dari akibat pernikahan dini. Target sasaran kegiatan ini yaitu remaja usia 12-18 tahun. Yang dimana angka sasaran tersebut, termasuk sangat rawan dan banyak kasus Pernikahan dibawah umur terjadi.
Pada kesempatan ini, menghadirkan bidan koordinator kecamatan puncu ibu Endang Ruttanti,SST sebagai narasumber, dengan memaparkan materi mengenai "Pendewasaan Usia Perkawinan". Dalam kegiatan ini, juga dihadiri kepala desa Desa Manggis ibu Ratna Pinawati SE, serta perwakilan dari kader posyandu desa manggis. Oleh karena itu, kegiatan tersebut disambut antusias.Â
Selain memberikan edukasi mengenai pendewasaan usia perkawinan, tim kkn juga melaksanakan skrining kesehatan yang terdiri dari pengukuran tekanan darah, BB, TB, dan LILA. Para peserta juga akan mengisi pre-test, yang dimana pengisian pre-test tidak seperti biasanya, melainkan menggunakan metode games yaitu "Flashcard". Barulah setelah pre-test, dilanjutkan penyampaian materi dan sesi tanya jawab, kemudian pengisian post-test yang dimana metodenya sama dengan pre-test, serta sedikit quiz dan doorprize di akhir kegiatan, dan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama.
Berdasarkan hasil Pre Post Test terdapat peningkatan  pengetahuan sebesar 6%. Maka dari itu, melalui kegiatan ini, tim berharap semoga dapat membantu mengatasi masalah stunting di desa manggis, terutama dalam membantu penurunan angka kasus pernikahan dibawah umur. Selain itu, diharapkan juga semoga remaja desa manggis dapat menerapkan ilmu yang didapat. Dengan melakukan pencegahan serta janganlah terburu-buru untuk menikah, melainkan kejarlah cita-cita terlebih dahulu, untuk menyiapkan generasi muda yang sehat dan berencana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H