Islam sebagai agama yang sempurna telah menjadi pedoman hidup bagi umat di seluruh dunia. Namun, di era modern seperti saat ini ajaran Islam seringkali mengalami penyimpangan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti perkembangan teknologi hingga pengaruh masuknya budaya asing. Penyimpangan ini seringkali dianggap sebagai bagian dari adaptasi zaman, padahal telah jelas menyalahi dari ajaran agama Islam. Penyimpangan ini diantaranya yaitu penyimpangan aqidah, penyimpangan Syariah dan penyimpangan akhlak. Bentuk bentuk penyimpangan ajaran Islam di era modern saat ini diantaranya, yaitu:
Syirik modern
Syirik merupakan perbuatan menyekutukan Allah yang termasuk ke dalam dosa besar. Di era modern, perbuatan syirik sering kali muncul dalam bentuk yang halus dan tidak langsung, sehingga tanpa disadari masyarakat telah melakukan perbuatan syirik. Bentuk-bentuk syirik modern antara lain yaitu, bergantung dan mempercayai jimat, dukun, dan benda-benda keramat yang dipercayai memiliki kekuatan magis. Masyarakat cenderung percaya bahwa benda-benda itu membawa keberuntungan dalam hidup dan membuat ketergantungan kepada Allah hilang. Selain itu, harta duniawi juga bisa termasuk ke dalam perbuatan syirik. Pada era sekarang orang-orang menjadikan harta, kekuasaan dan jabatan sebagai tujuan utama hidup, sehingga membuat orang-orang berlomba-lomba untuk mencapainya meskipun dengan menghalalkan berbagai cara. Mereka melupakan tujuan manusia yang sebenarnya yaitu untuk beribadah kepada Allah dan lebih memilih untuk mengejar dunia.
Liberalisme dan pluralisme religius
Di era modern ini, telah muncul pandangan liberalisme dalam kalangan umat muslim. Pandangan ini mengedepankan kebebasan berpikir tanpa batas dalam hal agama, yang mengakibatkan ajaran agama di tafsir secara bebas dan seringkali mengabaikan aturan Syariah. Contohnya, yaitu pandangan yang membolehkan LGBT (hubungan sesama jenis) yang jelas telah dilarang dalam Al-Qur'an. Pluralisme mengajarkan bahwa semua agama dianggap sama dan memiliki jalan yang benar menuju Tuhan. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menyakini bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang benar di sisi Allah. Akibat paham pluralisme ini menyebabkan penyimpangan keyakinan di mana sebagian umat meragukan kebenaran agamanya sendiri.
Inovasi dalam agama
Inovasi dalam agama ini merujuk pada praktik-praktik yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Seperti perayaan-perayaan keagamaan yang berlebihan, yang mana tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Banyak praktik spiritual atau ritual tertentu yang diadopsi dari budaya atau tradisi setempat, tetapi tidak memiliki landasan dalam ajaran Islam. Contohnya yaitu ziarah kubur dengan keyakinan bahwa orang yang telah meninggal dapat memberikan berkah atau keselamatan.
Radikalisme dan ekstremisme
Bentuk penyimpangan yang paling menonjol di era saat ini yaitu munculnya kelompok-kelompok radikalisme dan ekstremisme yang mengatasnamakan agama. Kelompok-kelompok ini melakukan kekerasan kepada kelompok lain yang tidak sesuai dengan pandangan mereka. Kelompok ini menganggap bahwa kelompok mereka yang paling benar dan tidak ingin mau menerima pandangan kelompok lain. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pada perdamaian, keadilan dan kasih sayang.
Paham Ateisme di kalangan muslim
Pengaruh budaya-budaya barat dalam hal pengetahuan membuat banyak umat muslim yang mulai meragukan eksistensi tuhan dan bahkan sampai meninggalkan agama sepenuhnya. Banyak generasi muda yang merasa bingung dengan identitas agama terutama ketika dihadapkan dengan gaya hidup barat yang sekuler, sehingga memunculkan paham ateisme.
Gaya hidup hedonisme dan materialisme
Ajaran Islam mengajarkan kesederhanaan dan perhatian terhadap akhirat. Tetapi pada masa sekarang, modernitas sering kali membawa budaya materialisme dan hedonisme yang menjauhkan umat dari ajaran agama Islam. Gaya hidup yang mengutamakan kemewahan, harta dan kepuasaan sering kali membuat seseorang lupa akan kewajiban sabagai muslim, seperti melalaikan salat, puasa, dan zakat.
Pengabaian aturan SyariahÂ
Beberapa kelompok atau individu menganggap Syariah sudah tidak relevan dengan zaman modern. Mereka lebih memilih hukum sekuler yang dianggap benar. Beberapa umat muslim terpengaruh oleh budaya barat. Bentuk pengabaian ini diantaranya yaitu maraknya praktik korupsi dan penipuan, perbuatan zina secara terang-terangan seperti pacaran, minum-minuman keras dan sebagainya.
Beberapa bentuk penyimpangan ajaran Islam diatas disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
- Perkembangan teknologi seperti internet dan media sosial yang memudahkan masyarakat dalam mengakses dan mendapatkan informasi dengan mudah. Namun, terkadang media sosial dijadikan sebagai media untuk menyebarkan berita hoax sehingga membuat masyarakat mudah terpengaruh sehingga mendapatkan informasi yang salah.
- pengaruh budaya asing mengakibatkan munculnya sikap hedonis dan meaterialisme. Pada zaman sekarang, banyak umat Musim yang telah terpengaruh dengan budaya-budaya barat yang mana bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Pengaruh ini terlihat dari munculnya sikap hedonisme dan materialisme.
- Kurangnya pemahaman agama. Pemahaman agama yang kurang juga menyebabkan penyimpangan pada ajaran Islam. Hal itu disebabkan karena masyarakat tidak memiliki pemahaman yang kuat terhadap Islam sehingga mudah terpengaruh oleh doktri-doktrin ajaran Islam yang salah dan menyimpang.
Dari penjelasan diatas diperlukan suatu solusi yang harus dilakukan oleh semua kalangan masyarakat agar ajaran Islam tidak menyimpang. Kita harus menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai sumber ajaran yang benar dalam setiap aspek kehidupan. Perkembangan teknologi saat ini juga harus kita manfaatkan dengan benar untuk menyebarkan dakwah yang positif dan melawan berita bohong. Dengan hal tersebut, diharapkan masyarakat dapat kembali pada ajaran Islam yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H