Mohon tunggu...
PMM 83 UMM
PMM 83 UMM Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Kami adalah seorang mahasiswa yang berusaha untuk aktif dan berkontribusi untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM 83 Bersinergi Menciptakan Inovasi Tie Dye Bersama PKK

27 April 2021   12:25 Diperbarui: 27 April 2021   12:37 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa atau yang disingkat PMM tugas yang diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kepada mahasiswa/mahasiswinya. Salah satunya kelompok 83 yang secara resmi diijinkan untuk melaksanakan kegiatan PMM di Kampoeng Batik Malang Karanglo Indah, Balearjosari, Blimbing, Malang.

Saat ini masih merebaknya kasus Covid-19 di tengah masyarakat memberikan dampak buruk bagi ekonomi di berbagai sektor yang ada. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh usaha-usaha menengah keatas, tetapi dirasakan juga oleh usaha kecil menengah. Dengan adanya dampak itu dibutuhkan suatu solusi bagi masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Maka dari itu kelompok 83 PMM UMM memberikan pelatihan pembuatan Tie Dye yang dapat dilakukan secara mandiri.

Tie Dye adalah salah satu jenis fashion yang dapat diaplikasikan pada baju dengan Teknik Lipat Celup. Program ini dibilang cukup efisien bagi warga, karena program ini dapat dilakukan secara mandiri dan tidak membutuhkan alat-alat yang rumit.

Teknik pembuatan Tie Dye juga cukup mudah dan tidak memakan waktu lama serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatannya juga gampang ditemui di pasaran. Bahan-bahan yang dibutuhkan hanya kaos putih polos, pewarna pakaian, cairan Waterglass, dan karet pengikat. Adapun proses pembuatan sebagai berikut:

  • Pelipatan baju guna membentuk pola nantinya
  • Setelah dilipat baju ditali pakai karet atau tali rafia agar saat pewarnaan pola lipatan tidak berubah
  • Lalu baju direndam dengan campuran air dan waterglass agar warna nantinya tidak luntur
  • Baju dijemur tanpa membuka tali untuk mengurangi kadar air di baju
  • Proses pewarnaan baju, dilakukan sesuai selera dan kreativitas
  • Baju dijemur kembali sampai kering agar pewarna benar-benar menyatu dengan baju
  • Baju direndam di campuran air dan waterglass sehingga warna benar-benar terikat dengan baju, terakhir
  • Ikat baju dibuka dan dijemur sampai kering

Dokpri
Dokpri
Program ini dilakukan oleh Kelompok 83 Gelombang 4 PMM UMM sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat, sehingga nantinya diharapkan masyarakat dapat mengembangkan sebagai usaha yang menjanjikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun