Mohon tunggu...
Alwin Ramli Sasmita
Alwin Ramli Sasmita Mohon Tunggu... Sejarawan - Writter and researcher

Sosial budaya, Humaniora, ekonomi dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memperingati Hari Perempuan Internasional, Shirley Colleen Smith Sosok Ibu bagi Orang Terlantar di Australia

12 Maret 2022   09:14 Diperbarui: 12 Maret 2022   09:21 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shirley Collen Smith, Sumber: gooriweb.org/heroes

Shirley Smtih, atau yang dikenal dengan panggilan 'Mum Shirl' adalah seorang wanita keturunan Aborigin Wiradjuri yang lahir di Erambie Reserve, Cowra, pada 21 November 1924. Ketia ia berusia enam tahun, kakeknya diusir dari Erambie dan Shirly ikut pindah bersama kakek dan neneknya ke Cowra. Kemudian kakeknya membangun sebuah rumah di bawah jembatan kereta api 'Ryan's place'. Shirly adalah sosok yang menderita penyakit epilepsi dan ketika ia masih muda belum ada obat untuk mengatasi penyakitnya.

 Kejangnya merupakan penyebab stres yang signifikan baginya dan orang-orang disekitarnya, dan ia sangat berterima kasih kepada orang-orang yang sudah merawatnya dengan baik. Ia merasa bahwa hal tersebut adalah salah satu alasan baginya untuk mengembangkan rasa tanggung jawab yang kuat untuk merawat orang lain. Ketika ia masih muda, ia masih menerima perawatan dan penyakit tersebut terus mempengaruhi sepanjang hidupnya.

Shirley bersekolah di Erambie Mission School. Akan tetapi pendidikan formalnya terganggu oleh epilepsi yang dideritanya, oleh karena itulah ia diajar oleh kakeknya sendiri. Kakeknya mengatakan bahwa Shirly memiliki memori yang luar biasa serta kecerdasan yang hidup. Sementara itu, ia tidak bisa membaca dan menuilis dalam bahasa Inggris, namun ia belajar berbicara dengan 16 bahasa Aborigin yang berbeda. Pada umur 16 tahun, Shirley bertemu denggan Cecil Hzil seorang petinju profesional yang dikenal dengan nama julukan Darcy Smith. 

Tak berselang lama mereka segera menikah dan pindah ke sebuah rumah di Surry Hills bersama manajer Darcy. Mereka memiliki anak pertama namun meninggal saat Shirley menderita epilepsi. Selama kehamilan keduanya, ia pindah lagi ke Kempsey yang berada di pantai utara New South Wales untuk tinggal bersama keluarga suaminya, tetapi ia kembali lagi ke Sydney ketika menemukan bahwa rumah sakit setempat sangat jauh jaraknya. Sang suami yang berpofesi sebagai petinju profesional, Darcy banyak menghabiskan waktunya untuk tur. Kemudian, Shirley melahirkan seorang putri yang ia namankan Beatrice. Dengan dukungan keluarga, ia membesarkan Beatrice secara mandiri hingga berusia tiga tahun di mana ia menempatkan putrinya dalam perawatan ibu mertuanya di Kempsey. 

Ketika adik laki-lakinya, Laurie berada di penjara, Shirley sering mengunjunginya secara teratur. Namun setelah Laurie dibebaskan, Shirley tetap mengunjungi tahanan lain. Hal itulah yang kemudian menjadi asal-usul julukannya yang diberikan padanya karena ia sering ditanyai oleh penjaga penjara mengenai hubungannya dengan tahanan tersebut, namun Shirley selalu menjawab "Aku ibunya". Hal tersebut juga merupakan awal dari pekerjaan komunitas yang akan ia jalankan seumur hidupnya di kemudian hari. Nilai karyanya diakui oleh pihak berwenang, pertama-tama di penjara dan kemudian di departemen kesejahteraan anak dan kantor polisi di Newton.

Pada awalnya, Shirley merasa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang dibayar cukup layak. Meskipun demikian, ia tetap bekerja untuk sementara waktu di Argent's Box Factory dan kemudian dibayar dengan perannya sebagai Layanan Medis Aborigin (Aboriginal Medical Service). Sebagian besar pendapatannya berasal dari dana pensiun yang juga digunakan untuk membantu orang lain. Shirley bekerja keras tanpa lelah dalam menjalankan komunitasnya, termasuk menyewa rumah di Redfern dan Surry Hills untuk merawat banyak orang yang tiba di Sydney tanpa teman atau keluarga. Hingga pada tahun 1990-an ia telah membesarkan kurang lebih 60 anak.

Pada tahun 1970-an ia terlibat aktif dalam gerakan hak-hak tanah Aborigin. Shirley melakukan perjalanan ke Wilayah Utara beberapa kali dan bertemu dengan para tetua Aborigin seperti Vincent Lingiari dan Claude Narjic. Dia adalah pasukan penuntun bersama para aktivis Aborigin lainnya yang berbasis di Sydney, termasuk Ken Brindle, Chicka, dan Elsa Dixon dalam kampanye Gurindji untuk menuntuk hak atas tanah. 

Dengan kelompok yang sama, Shirley membantu mendirikan Layanan Hukum Aborigin, Layanan Medis Aborigin, Teater Hitam Aborigin, Kedutaan Aborigin, Layanan Anak Aborigin dan Pusat Detoksifikasi di Wiseman's Fery. Melalui keterlibatan politiknya yang semakin besar, Shirley memahami dan menghargai proses demokrasi dan dalam kampanye pemilihan umum tahun 1972, secara terbuka ia menyatakan dukungannya kepada Partai Buruh Australia (Australian Labor Paty). Termasuk berbicara bersama Gough Whitlam dalam sebuah kampanye. Pada tahun 1979, Shirley dianugerahi Parent of the Year, pada sebuah Order of Australia dan Order of the British Empire. Pada tahun 1981, ia menerbitkan autobiografi, Mum Shirl, dengan bantuan Bobbi Sykes. Lalu Shirley meninggal dunia pada 28 April 1998 dalam usia 73 tahun dan pemakamannya diadakan di Katedral St. Mary, Sydney.

Refrensi

Education Services Australia. (n.d.). Shirley Smith (‘Mum Shirl’). Gallery of Australian Biographies. Layanan Pendidikan Australia. Diakses dari http://www.civicsandcitizenship.edu.au/cce/smiths,34823.html

Heiss, A. 2013. Aboriginal involvement with the church. Diakses dari http://www.sydneybarani.com.au/sites/aboriginal-involvement-with-the-church/

Research Services City of Parramatta Council, 2018. Significant Aboriginal Women: Shirley Colleen Smith. Diakses dari http://arc.parracity.nsw.gov.au/blog/2018/07/10/significant-aboriginal-women-shirley-colleen-smith/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun