Mohon tunggu...
alwi hilir s.kom
alwi hilir s.kom Mohon Tunggu... Guru - Merubah generasi rapuh dengan ide inovatif

Belajar adalah suatu proses kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Politik dalam Pendidikan Nasional

14 September 2019   18:58 Diperbarui: 14 September 2019   19:07 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, kepedulian terhadap hubungan pendidikan dan politik sudah mulai berkembang dalam wacana publik,walaupun belum menjadi satu bidang kajian akademik. Dari beberapa pemikiran yang berkembang dari sebuah seminar tentang Education and Nation's Crisis yang pembicaranya salah satunya adalah Muchtar Buchori dapat ditarik beberapa pemahaman. 

Pertama, Adanya kesadaran tentang hubungan erat antara pendidikan dan politik. Kedua, Adanya kesadaran akan peran penting pendidikan dalam menentukan corak dan arah kehidupan politik. Ketiga, adanya kesadaran akan pentingnya pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan politik. 

Keempat, diperlukan pemahaman yang lebih luas tentang politik. Kelima, Pentingnya pendidikan kewarganegaraan (Civic Education). Ungkapan tersebut khususnya menggambarkan suatu keyakinan terhadap hubungan erat antara pendidikan dan politik.eberapa buku yang membahas aspek-aspek politik pendidikan juga mulai bermunculan dari para penulis dalam negeri. 

Selain itu, juga telah bermunculan buku-buku tentang pendidikan kewarganegaraan yang secara langsung maupun tidak langsung membahas isu-isu di seputar politik pendidikan. Dalam dua dekade terakhir, memasuki abad 21 dan pemberlakuan otonomi daerah, lingkungan politik pendidikan.

Di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan penting. Perubahan tersebut ditandai oleh paling tidak tiga kecenderungan utama. Pertama, terjadinya perubahan peranan pemerintah pusat dan daerah dalam kebijakan pendidikan. Kedua, muncul kembalinya kepentingan-kepentingan non kependidikan, terutama dari dunia bisnis, dalam wilayah negara. 

Dalam tulisan ini penulis mencoba melakukan pendekatan secara filosofis namun juga tidak meninggalkan unsur-unsur historisitas dalam menjelaskannya. 

Di situ terlihat beberapa paragraf  mengemukakan pendapat para ahli dalam memandang hubungan antara p endidikan dan politik, namun semua itu juga tidak bisa terlepas dari sejarah masa
lampau.

Ref: www.tabrani.com

Penulis adalah: ALWI HILIR guru TIK SMK KALPATARU JAKARTA dan MAHASISWA MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI JAWA BARAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun