Kereta mulai berjalan. Perlahan-lahan, ia meninggalkan stasiun. Ari melihat jalanan Artapuri yang juga masih sepi. Sampai ia melihat lintasan kereta tanpa palang. Ada banyak kendaraan yang berhenti di sana, menunggu kereta lewat.
Akhirnya, mimpi Ari untuk keluar dari kota ini terwujud. Meski dengan segala banyak kekurangannya, namun Ari bersyukur dapat hidup di kota ini. Banyak pelajaran yang dapat ia ambil. Tentunya itu akan membuat Ari berpikir lebih dewasa lagi.
Sekali lagi Ari menghela nafas. Ia lega. Semuanya sudah berlalu. Ari mengikhlaskan semua hal yang terjadi di Artapuri. Kemarin adalah kemarin. Hari ini adalah pijakan yang menentukan mau dibawa kemana masa depan kita.
Laju kereta kian cepat. Ia melewati perbatasan kota Artapuri. Di sisi kiri, Ari melihat papan penanda jalan.
Anda keluar dari wilayah Artapuri.
Selamat Jalan.
Senyum Ari mengembang. Bersamaan dengan itu, suara musik terdengar melalui speaker kereta. Sebuah lagu dimainkan. Iramanya membuat hati Ari semakin tenang.
"Ku menempuh sedalam lautan
Ku mencari arti kehidupan
Mendaki gunung kekecewaan
Melelahkan