Mohon tunggu...
Alwi Habib
Alwi Habib Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

universitas Nahdlatul ulama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjual Es Teh di Pusat Kota Mataram

28 Juni 2024   23:41 Diperbarui: 28 Juni 2024   23:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesudah wawancara dengan penjual es teh

Di sudut jalan yang ramai di pusat kota Mataram, terdapat  sebuah  gerobak kecil berwarna putih dan hijau muda dengan tulisan " es teh desa " yang mencolok di depan Alfamart. 

Gerobak ini milik seorang remaja perempuan bernama April, seorang pedagang es teh desa yang telah menjalankan usahanya selama 1 tahun ini. Awal mula usaha ini april dia dulu seorang yang bekerja di toko atau pabrik tetapi karena dia tidak nyaman dengan pekerjaannya akhirnya berhenti bekerja. 

Akhirnya April mencoba peruntungan di usaha kecil ia memilih menjual es teh desa desa sederhana yang di gemari  banyak  orang  terutama di cuaca yang panas saya mencoba mengobrol atau bertanya kepada penjualnya "mbak April" mbak apa resep rahasia anda dalam berdagang ? ". 

Mbak April menjawab"saya selalu percaya bahwa kesuksesan usahanya terletak pada kualitas rasa dan pelayanan yang ramah. Saya selalu menggunakan teh berkualitas tinggu dan gula asli untuk memastikan rasa manis yang pas dan menyegarkan. Selain itu, saya selalu menambahkan sedikit perasan jruk nifis untuk memberikan kesegaran yang unik". Saya juga menanyakan soal strategi penjualan mbak April.

"mbak apa saja strategi mbak April untuk dagangannya?".

mbak April menjawab "strategi saya tidak hanya mengandalkan rasa tetapi saya memilih lokasi yang strategis di dekat sekolah dan di samping rumah sakit tempat banyak orang berlalu lalang dan sering merasa haus. Pada jam-jam sibuk gerobak saya selalu ramai oleh pembeli."

saya juga menanyakan soal harga satu menu es teh" untuk menu es teh saya menjualnya dengan harga bervariasi dari harga 2000 an sampai 10000 an , harga tersebut saya pertimbangkan untuk anak sekolah dan pekerja-pekerja yang lewat sehingga harga yang saya tawarkan cocok terhadap konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun