Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat mendorong remaja untuk mencari identitas dan kekuasaan melalui cara-cara yang salah, termasuk membawa senjata tajam.
Kurangnya Pendidikan Karakter: Pendidikan yang kurang menekankan pada pengembangan karakter dan pengelolaan emosi dapat membuat remaja tidak mampu mengatasi konflik dengan cara yang sehat.
Solusi yang harus di perhatikan
-
Peningkatan Pengawasan dan Pendidikan Orang Tua: Pemerintah dapat mengadakan program pendidikan bagi orang tua untuk meningkatkan pengawasan dan keterlibatan mereka dalam kehidupan anak-anak mereka.
Pendidikan Karakter di Sekolah: Memperkuat pendidikan karakter di sekolah dengan fokus pada pengelolaan emosi, resolusi konflik, dan pengembangan keterampilan sosial.
Program Kegiatan Positif: Menyediakan berbagai kegiatan positif seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial yang dapat menyalurkan energi remaja ke arah yang lebih konstruktif.
Penegakan Hukum yang Tegas: Menerapkan penegakan hukum yang tegas terhadap remaja yang membawa senjata tajam, namun tetap memperhatikan pendekatan rehabilitatif untuk mengubah perilaku mereka.
Kolaborasi dengan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dengan membentuk kelompok-kelompok pengawasan lingkungan dan program-program kesadaran.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan perilaku anarkis remaja dapat diminimalisir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif di kota Medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H