Mohon tunggu...
Alwidya Syah Abdul Jabbar
Alwidya Syah Abdul Jabbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI, bergiat di Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK) UPI dan Front Mahasiswa Nasional Bandung Raya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampus Mengajar, Mahasiswa Belajar: Asistensi di SDN Cilenggang, Cianjur Selatan

20 November 2022   12:50 Diperbarui: 20 November 2022   12:53 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya mahasiswa, guru-guru pun mampu melihat peningkatan motivasi dan semangat belajar siswa. Peserta didik mampu antusias memperhatikan pembelajaran yang diberikan mahasiswa, sebaliknya, mahasiswa juga mampu membangun hubungan emosional yang baik dengan siswa. Hingga ketika beberapa hari menuju hari perpisahan, siswa mengeluh soal rencana kepulangan mahasiswa, dan bahkan memohon rekan-rekan mahasiswa tetap mengajar lebih lama lagi.

Akhirnya, sampailah pula pada akhir kegiatan di bulan Desember 2021, mahasiswa musti berpisah dengan guru-guru dan siswa, dan ditarik kembali menuju tempat asalnya masing-masing. Segala kontribusi dan pengalaman yang diterima selama program berlangsung tentulah menjadi hal yang amat berharga bagi mahasiswa, siswa, dan guru secara pribadi, dan umumnya bagi usaha bersama meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Simpulan

Kedepannya, diharapkan agar kegiatan Kampus Mengajar ini dapat terus berlangsung secara kontinyu dan berkesinambungan. Beberapa sekolah memang membutuhkan perhatian yang menerus dan tidak mampu bisa dibenahi hanya dalam waktu lima bulan saja. Selain itu, mahasiswa yang mengikuti kegiatan KM pun sebaiknya bisa mengobservasi terlebih dahulu kondisi guru, siswa, serta lingkungan sekolah, kemudian baru merancang rencana program kerja berdasarkan analisis konkret atas situasi konkret.

Mahasiswa idealnya mampu lebih aktif dan menjadi pelopor dalam membenahi kondisi pendidikan, layanan, maupun sarana sekolah. Sejauh temuan di SDN Cilenggang ini juga, guru-guru serta kepala sekolah tentunya akan segan meminta bantuan kepada mahasiswa, karenanya inisiatif mahasiswa dalam kontribusi pada setiap kegiatan ataupun permasalahan sekolah amatlah diperlukan.

Sebagai penutup, apresiasi setinggi-tingginya diberikan kepada Kemendikbud Ristek atas program yang mampu memobilisasi ribuan mahasiswa dengan minat dan bakat yang beragam untuk berkontribusi bersama dalam pendidikan di daerah-daerah yang mayoritas perkampungan dan pelosok-pelosok, meski dalam beberapa program MBKM yang lain memang problematik dan memerlukan kritik. Kedepannya, besar harapan agar program ini tetap dilanjutkan dan dibenahi secara teknis, sehingga hal yang menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam pelaksanaan KM angkatan kedua tahun ini tidak perlu dirasakan oleh mahasiswa di angkatan berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun