Mohon tunggu...
sepia
sepia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Remaja Dalam Aktivitas Balap Liar

9 Januari 2024   11:17 Diperbarui: 9 Januari 2024   11:46 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja Dalam Aktivitas Balap Liar

Alwi Ardiansyah, Dr.Aida Azizah,.Pd.,M.Pd

Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang

alwiardiansyah749@gmail.com aidaazizah@unissula.ac.id

Abstrak

Balapan liar sebagai salah satu ciri budaya dunia otomotif kini menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak pihak terutama pada kalangan remaja. Kegiatan ini melibatkan pengemudi yang berkompetisi di jalan raya tanpa izin resmi atau pengaturan formal, sering kali para peserta ini menguji kecepatan dan keterampilan mengemudi kendaraan mereka di jalanan yang dilalui oleh pengguna jalan lainnya,sehingga hal ini dapat membahayakan pengguna jalanan lainnya yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan merugikan pengguna jalan yang tidak ikut terlibat dalam aksi balap liar tersebut.

Aspek sosial dari fenomena balap liar ini mencakup terhadap budaya balap liar serta pengguna yang mengikuti aksi tersebut. Beberapa dari mereka beralasan bahwa aktivitas ini mereka lakukan untuk mengekspresikan diri mereka serta guna mencari jati diri didalam aksi balap liar ini,di sisi lain Masyarakat justru beranggapan bahwa aktivitas yang dilakukan mereka menjadikan suatu ancaman terhadap ketertiban lalu lintas serta pengguna jalanan,oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam terhadap fenomena ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan untuk mengelola tantangan dan dampak sosial yang timbul dari aktivitas balap liar dengan lebih baik.

Pendahuluan

 

Balap motor adalah suatu kegiatan yang secara umum diselenggarakan oleh kaum remaja dan dewasa dalam mengadu kecepatan kendaraan yang di naikinya. Aktivitas ini biasanya di selenggarakan untuk ajang perlombaan yang nantinya akan mengarah kedalam profesi sebagai seorang pembalap apabila didukung oleh prestasi pembalap itu sendiri. Balap motor sendiri dilakukan di lintasan yang sudah disediakan oleh penyelenggara guna tercapainya keamanan dalam balap motor itu sendiri. Seperti halnya ajang balap Moto GP, Drag Race, dan Motocross yang mana dalam perlombaan sudah disediakan lintasan untuk memacu kendaraan mereka.

Dunia otomotif seperti balap motor ini seharusnya diadakan secara resmi dan di kembangkan untuk mencari bibit -- bibit yang dapat membawai kejuaraan,namun di zaman sekarang ini justru ajang balap motor diselenggarakan secara ilegal yang kerap kali dilakukan di jalanan umum bukannya di lintasan resmi. Balap liar ini menjadi suatu ajang bergengsi bagi kaum remaja juga sebagai tempat untuk melakukan perjudian di mana setiap adanya kegiatan balap liar,pasti aka nada uang taruhan mulai dari ratusan hingga jutan rupiah.

Sepanjang tahun 2015,terdapat 28 peristiwa kecelakaan dalam aksi balap liar yang mengakibatkan 41 korban, 31 tewas dan 10 luka berat. Di tahun 2015 ini merupakan angka tertinggi dibandingkan tahun -- tahun sebelumnya. Ajang balap liar ini merupakan kegiatan yang tergolong sangat berbahaya karena dilakukan tanpa menggunakan alat keselamatan khusus seperti helm, sarung tangan, Sepatu khusus balap, pelindung siku, serta jaket khusus yang dirancang untuk ajang balap motor. Seringkali motor yang mereka gunakan tidak dilengkapi dengan surat -- surat yang lengkap, selain membahayakan pada diri sendiri, balap liar ini juga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya karena diadakan di jalanan umum. Hal ini menimbulkan keresahan pada semua pihak baik dari penegak hukum, orang tua, dan juga Masyarakat.

Aksi balap liar pada kalangan remaja juga seharusnya disikapi secara serius dari pihak orang tua yang langsung bertanggung jawab terhadap anaknya untuk memberikan pengawasan secara kekeluargaan, dari pihak lain yaitu para penegak hukum yang senantiasa melakukan kegiatan patroli di wilayah yang rawan terjadinya balap liar guna mengantisipasi agar tidak terjadi hal -- hal yang tidak di inginkan. Kembali lagi pada peran orang tua, orang tua semestinya memilah kegiatan positif dan negative bagi anak -- anak mereka. Orang tua juga dituntut bijak dalam memberikan izin menggunakan kendaraan bermotor yang mana mereka sendiri belum tentu memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

 

Pembahasan

Sejarah perkembangan balap liar menunjukkan perkembangannya dari kegiatan informal menjadi budaya otomotif yang mempengaruhi budaya perkotaan. Faktor teknologi dan media memainkan peran penting dalam popularitas balap mobil liar, memfasilitasi pertumbuhan eksponensial dalam komunitas penggemar. Dalam konteks ini, cerita tersebut juga mencerminkan transformasi balap liar dari aktivitas jalanan yang sederhana menjadi sebuah fenomena budaya yang menganut identitas subkultur yang kuat.

Tantangan yang dihadapi  peserta lomba ilegal meliputi aspek hukum, keselamatan dan dampak lingkungan. akibat hukum yang timbul dari sifat informal balap liar meningkatkan risiko konflik dengan pihak berwenang, sementara kurangnya keselamatan di jalan umum meningkatkan kemungkinan kecelakaan. Dampak lingkungan seperti kebisingan dan emisi dari kendaraan yang sering  dimodifikasi juga menjadi perhatian utama.

            Ada pula beberapa contoh dampak buruk dari balap liar itu sendiri seperti :

  • Menganggu kelancaran di jalan raya.
  • Menganggu ketentraman Masyarakat sekitar akibat suara bising yang dikeluarkan oleh knalpot.
  • Merugikan orang tua serta membuat orang tua khawatir.
  • Menjadikan salah satu pemicu terjadinya tawuran antar geng motor.
  • Sering terjadinya pelanggaran norma.
  • Pemicu terjadinya perjudian dalam aksi balap liar.
  • Kecelakaan yang di akibatkan balap liar.
  • Dampak terberatnya ialah menghilangkan nyawa pada diri sendiri maupun orang lain.

Maka dari itu, tidak heran lagi jika seorang remaja tidak memiliki sifat negatif,yang mana sifat tersebut ia dapatkan dalam kehidupan sosialnya maupun cara ia di didik oleh kedua orang tuanya. Di sisi lain beberapa dari orang tua ingin mendidik anaknya secara keras seperti yang dirasakannya ketika dengan orang tuanya, kenyataannya anak tidak bisa di didik secara keras seperti itu. Pada akhirnya orang tua menjadi khawatir jika memberikan kelonggaran kepada anaknya justru akan membuat anak tersebut menjadi anak yang manja dan tidak disiplin.

Terlepas dari keadaan para orang tua pada umumnya yang menghadapi masalah karena adanya berbagai perkembangan yang ada di Masyarakat yang berpengaruh di kehidupan berkeluarga. Dalam Masyarakat manapun ada saja orang tua yang benar -- benar tidak bisa mengasuh serta mendidik anaknya dengan baik. Dalam kehidupan sosial seperti di dunia Pendidikan, hal ini sangat berpengaruh kepada perkembangan seorang remaja karena Sebagian harinya ia habiskan di dalam sekolahan.

Pengaruh sekolah ini pastinya diharapkan memberikan hal yang positif karena sekolah adalah lembaga pendidikan. Sebagai Lembaga Pendidikan, sebagaimana halnya dalam keluarga, sekolah juga mengajarkan nilai dan norma yang berlaku dalam Masyarakat di samping mengajarkan ketrampilan dan kepandaian kepada para siswa/siswinya. Salah satu faktor yang menurunkan motivasi seorang siswa untuk belajar ialah materi Pelajaran itu sendiri dan guru yang membawakan materi tersebut, mengenai materi seringkali disebutkan bahwa para siswa/siswi merasa bosan, jenuh, serta kesulitan untuk menerima materi yang diajarkan, akan tetapi yang lebih utama dari faktor materi Pelajaran sebenarnya ialah guru. Walaupun demikian faktor yang mempengaruhi di sekolahan bukan hanya guru dan sarana prasarana Pendidikan saja, namun lingkungan pergaulan antar teman besar pengaruhnya.

Tentunya tiap orang tua tidak bisa memilih serta menjamin lingkungan sekolah yang aman untuk anaknya. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh Masyarakat terhadap perkembangan jiwa remaja sangat besar, akan tetapi keluarga dan sekolah masih merupakan lingkungan primer yang sekunder dalam dunia anak dan remaja. Lingkungan Masyarakat hanyalah lingkungan tersier (ketiga) yang derajat kekuatannya seharusnya tidak mengungguli pada keluarga dan sekolah.

Faktor lingkungan di luar pun menjadi faktor remaja dalam aksi balap liar,lingkungan ini sangatlah luas yang membuat seorang remaja diberikan sebuah pilihan. Tahap pengaruh lingkungan yang pertam ialah diawali oleh pergaulan dengan teman.pada usia remaja 12 sampai 20 tahun hubungan perkawanan merupakan hubungan yang akrab yang diikat dengan minat,kepentingan,hobi serta solidaritas antar satu sama lain.

Kuatnya pengaruh pertemanan ini seringkali dianggap sebagai biang keladi pada tingkah laku remaja yang buruk. Selain faktor dari teman kepribadian sendiri dan Pendidikan yang sudah diuraikan diatas.Tak hanya faktor keluarga, Pendidikan, dan pergaulan saja namun faktor ekonomi juga menjadi penyebab buruknya kualitas seorang remaja yang menjadikannya melakukan kegiatan balap liar, karena dalam balap liar sendiri mereka bisa mendapatkan uang taruhan yang jumlahnya lumayan besar.   

Secara umum, faktor penyebab terjadinya balapan liar di kalangan remaja adalah sebagai berikut :

  • Para remaja memilih melakukan aksi balap liar di jalanan umum dikarenakan tidak adanya sarana berupa jalur sirkuit balapan resmi yang disediakan dan besarnya modal untuk menjadi seorang pembalap.
  • Aksi balap liar menjadi semacam cara remaja menyalurkan keinginannya menjadi soerang pembalap.
  • Tidak adanya kesempatan untuk menyalurkan bakat dalam menggemari kegiatan balap liar.
  • Remaja masa kini mempunyai tingkat rasa ingin tahu yang cukup tinggi, cenderung dipengaruhi oleh film, serial TV, dan  lingkungan di mana mereka bergaul.Dalam artian  didorong oleh rasa senang, rasa ingin tahu dan keinginan untuk memacu adrenalin, balap liar  bisa menjadi sebuah hobi.
  • Bagi remaja, balap liar menjadi suatu ajang adu gengsi dan pertaruhan harga diri.








  • Permasalahan
  •  

Permasalahan terkait balap liar mencakup banyak aspek yang memerlukan perhatian khusus dari pihak berwenang dan masyarakat. Berikut adalah beberapa permasalahan utama  terkait  balap liar:

  • Keselamatan dan kecelakaan: Resiko tinggi: Balapan liar sering terjadi dengan kecepatan tinggi di jalan umum tanpa izin resmi, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan serius.

  • Keamanan Umum: Peserta balap liar yang tidak memenuhi syarat atau tidak bertanggung jawab dapat membahayakan dirinya sendiri dan masyarakat  di sekitarnya.

  • Tantangan hukum: Pelanggaran hukum: Balapan ilegal sering kali melanggar peraturan lalu lintas dan peserta dapat menghadapi hukuman hukum yang serius.

  • Ketidakpatuhan dan konflik: Perlawanan terhadap aturan dan penegakan hukum dapat menyebabkan konflik antara peserta balapan ilegal dan pihak berwenang.

  • Dampak Lingkungan: Emisi: Memodifikasi kendaraan untuk keperluan balap liar dapat meningkatkan emisi, sehingga berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
  • Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:


  • Faktor yang mempengaruhi remaja untuk mengikuti balap liar adalah remaja dipengaruhi oleh Nama Belakang temannya. Awalnya mereka diundang ke bengkel lama dari waktu ke waktu. Sepeda motor tersebut dimodifikasi secara bertahap namun perlahan memodifikasi mesinnya untuk meningkatkan CC sepeda motor  dengan memperluas part standar yang diproduksi oleh pabrikan dengan resolusi , dan jika mereka tetap mengganti mesin sepeda motor tersebut  mereka akan mencoba sepeda motor tersebut di coba dengan motor bertema mereka dan misal salah satu motornya pasti kalah. Tenang saja, selanjutnya yang dilakukan adalah menambahkan  motor DC dengan  mengganti dengan unit yang lebih besar dari sebelumnya. Jika menurut mereka cepat maka mereka akan mencari musuh di pabrik lain dan  pasti akan mempertaruhkan , baik berupa uang atau barang yang  mereka anggap berharga dan yang dipertaruhkan adalah sepeda motor milik mereka tidak jarang.

  • Alasan remaja paruh baya berlarian adalah karena pada masa  remaja mereka memasuki masa dimana rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru sangat  tinggi. Jika seorang remaja kurang pandai dalam memilih teman, maka  akan mempunyai teman yang melakukan hal-hal yang menyimpang, misalnya. belanja haram, pertama kali ia memulai belanja haram yaitu dengan memodifikasi sepeda motor yang didapatnya dari hal-hal kecil, misalnya melepas spion  dan lama kelamaan mereka melihat motor temannya telah diganti dengan sparepart yang dibawah standar, mereka merasa bagus dan lama kelamaan mereka akan menirunya dan suatu saat mereka  bosan untuk memodifikasi body eksterior motor, mereka akan menambah CC pada sepeda motor tersebut dengan mengganti suku cadang standar dengan suku cadang rekayasa di pabrik.Dampak balap liar sangat mengkhawatirkan bagi pengguna jalan lain dan masyarakat yang berada di sekitar jalan yang digunakan untuk balap liar  dan tidak jarang terjadi terjadi kecelakaan akibat balap liar dan  berkaitan dengan balap liar. Komunitas lokal.

  • Dampak buruk dari balap liar  sangatlah berbahaya, sehingga masyarakat dan polisi secara rutin mengadakan penggerebekan terhadap balap liar dan jika tertangkap akan dibimbing dan diinformasikan tentang bahaya balap liar yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Tetapi memiliki sangat sedikit orang yang tidak melakukan balapan ilegal, jumlah mereka sangat kecil dan sebagian besar masih melakukan balapan ilegal, tetapi mereka  mencari tempat yang aman dari polisi.


Saran dan Nasihat :


  • Nasehat Bagi Orang Tua Orang tua hendaknya lebih menyayangi anaknya agar tidak mempunyai hobi yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, kebanyakan  remaja merantau, kurang kasih sayang dari 70 keluarga terutama orang tua.Rekamannya, para orang tua lupa memantau aktivitas anaknya agar tidak berbuat salah, termasuk berbelanja ilegal.

  • Nasehat Bagi Remaja Remaja harus cerdas dalam memilih  teman  agar  terhindar dari  kegiatan  menyimpang seperti belanja haram, dan apakah remaja akan menerima Nasehat dan masukan dari siapapun khususnya orang tua remaja, harus mereka ikuti. dan jangan pernah membantah atau memarahi orang tua kita, merekalah yang telah merawat dan membesarkan kita sejak kita dalam kandungan ibu sampai sekarang  dan tanpa mereka kita tidak akan ada.

  • Bagi peneliti selanjutnya, kami berharap artikel ini dapat membantu dalam melakukan penelitian serupa  dan menggali lebih dalam data terkait partisipasi pemuda dalam balap liar.

Daftar Pustaka

Anwar, Saifudin.1998.Metode Penelitian.Yogyakarta : perpustakaan pelajar.Creswell, John W.2016.

 Desain penelitian.Yogyakarta : perpustakaan pelajar.Gibson, JL 2003.

Organisasi: Perilaku, struktur dan praktik.Jogakarta : Kreativitas Pidato.Kartono, Kartini.2010.

 Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta: Gunung Mulia.Sugiyono.2008.

 Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.Bandung: Abjad.Sugiyono.2015.

Metode penelitian pendidikan (metode kuantitatif, kualitatif, dan R&D).Bandung: Abjad. Sukmadinata, Nana Syaodiyah.2007.

            Metode penelitian pendidikan.Bandung : Pemuda Rosdakarya.Surakhmad, Winarno.1990.

Pengantar  Metode dan Teknik Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Penerbit Tarsito. Susanto, L.S.2011.

Statistik Kejahatan sebagai Konstruksi Sosial, (Yogyakarta: Genta Penerbitan. Sutrisno, Hadi.1980. Metodologi Penelitian.Yogyakarta: Jurusan Psikologi Universitas Gajah Mada

Barker,Chris.2004.Cultural Studies : teori dan praktik.Kreasi Wacana .Jogjakarta

Sony Hendra.2016 Studi kasus tentang remaja yang menjadi anggota kelompok balap liar di Jombang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun