Dua kali sudah teater mimpi itu tampil di tidur ku.
Pertama,
Pementasan kau menjadi miliknya tayang di teater mimpiku.
Tak ada kesiapan menghadapinya dalam realita.
Semoga panggung pertama ini hanya akan jadi sekedar Drama.
Karena pada nyata, akulah yang harus jadi pemeran karakter pria.
Kedua,
Kembali lagi kau mainkan peran mu.
Berhentilah memainkan teater di panggung mimpiku, peran mu selalu membuatku cemburu.
Kali ini ada sosok pria lain yang beradu akting denganmu.
Pria yang parasnya lebih baik dariku, "menurutku".
Meski kata ibu, tak ada yang lebih tampan dariku.
Tapi apapun itu, aku cemburu.
Benar-benar drama yang tidak seru.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!