"Kok muatan barang di atas kap mobil tinggi banget mas ?" "Gakpapa mbak, cuma sampai Solo aja kok. yang laen juga gitu"Â
"Kok naik motor bertiga dan bawaan mudiknya banyak banget mas ?" Namanya mudik ya gini mas, yang penting sampe Tegal. Inyong Uwis kangen karo Makde"
"Kok maen serobot jalur berlawanan mas, nggak takut ditabrak dari mobil berlawanan?" "Ah kalau kita punya nyali gede, yang takut mobil berlawanan arah mas, liat aja ntar dia juga yang minggir"Â
Kalau sudah terjadi tabrakan dan ada korban jiwa atau minimal luka-luka atau cacat, mari kita dengarkan SNI selanjutnya :Â
"Untung cuma luka-luka ya pak, nggak sampai meninggal"
"Innalilahi, untung korban meninggal masih belum punya anak ya pak, jadi keluarganya nggak terlalu sedih."
SAFETY FIRST ? NO .... SPEED FIRST, SAFETY NUMBER TEN !Â
SNI Â yang sudah menjadi ciri khas gaya berlalu lintas di Indonesia, yuk kita mulai ubah dari diri kita sendiri.Â
1. Antri dengan tertib saat akan masuk ke pintu gerbang pembayaran tol, nggak perlu lah seruduk san aseruduk sini apalagi ambil bahu jalan. KAlau ada yang lagi mogok atau kecelakaan gimana coba.Â
2. Siapkan tempat sampah kecil di mobil dan buang ke tempatnya saat istirahat di rest area.Â
3. Mulai peduli safety dari hal terkecil, mulai sabuk pengaman, alat alat keselamatan dan tools lengkap.Â