Engkau datang tanpa memberitahu
Menghangatkan sekujur tubuh yang telah kaku
Kaku karena luka yang semakin membiru
Yang menghantam hatiku tanpa meragu
Engkau datang tanpa keraguan
Meyakinkan hati yang telah hancur bak serpihan
Menata kembali hati yang patah dengan penuh perhatian
Terima kasih ku ucap atas segala ketulusan
Namun, maaf;
Jangan jadikan aku sebagai pangeran impian
Perasaanku tak lagi utuh
Hatiku terlajur merapuh
Warna cintanya tak pekat lagi
Kuharap engkau mengerti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!