Penelitian ilmiah adalah proses sistematis untuk memperoleh pengetahuan baru atau menguji kebenaran teori yang ada berdasarkan data empiris. Tujuannya adalah menjawab pertanyaan tertentu atau menyelesaikan masalah dengan metode yang terstruktur, logis, dan objektif (Creswell, 2014). Penelitian ini melibatkan langkah-langkah seperti identifikasi masalah, kajian pustaka, formulasi hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2017).
Cara berfikir kritis
Berpikir kritis adalah proses mengevaluasi informasi secara logis dan objektif untuk membuat kesimpulan yang rasional. Langkah-langkah berpikir kritis meliputi identifikasi masalah, analisis data yang relevan, evaluasi argumen, dan penyimpulan berdasarkan bukti (Ennis, 2011). Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan diambil berdasarkan logika yang valid dan bukan atas dasar asumsi atau bias semata (Brookfield, 2012).
Metodologi penelitian yang baik dan benar
Metodologi penelitian adalah kerangka kerja yang terstruktur untuk merancang, melaksanakan, dan menganalisis penelitian. Metodologi yang baik harus memenuhi kriteria sistematis, valid, reliabel, dan logis (Neuman, 2014). Langkah-langkahnya mencakup identifikasi masalah, kajian literatur, formulasi metode penelitian, pengumpulan data dengan instrumen valid, analisis data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2017).
Kebenaran ilmiah
Kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang diperoleh melalui proses penelitian sistematis, berbasis data empiris, dan dapat diuji ulang. Kebenaran ini bersifat sementara dan terbuka untuk revisi jika ditemukan bukti baru yang lebih valid (Popper, 2002). Penekanan pada replikasi dan pengujian ulang membuat kebenaran ilmiah dapat diverifikasi oleh komunitas ilmiah (Creswell, 2014).
Diperolehnya Sumber Kebenaran ilmiah
Sumber kebenaran dalam konteks ilmiah dapat diperoleh melalui beberapa cara utama:Â
- Observasi Empiris
Kebenaran diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap fenomena yang dapat diukur atau diamati secara sistematis. Data empiris ini menjadi dasar untuk membuktikan atau menyangkal suatu hipotesis (Neuman, 2014)
- Eksperimen
Dalam eksperimen, peneliti menguji hubungan sebab-akibat antara variabel dengan metode terkontrol. Eksperimen memberikan bukti yang kuat karena dapat mengurangi pengaruh faktor-faktor luar (Sugiyono, 2017).Â
- Kajian LiteraturÂ