Beliau merupakan seorang ilmuwan dan filosof terkemuka yang memiliki nama lengkap Abu Musa Jabir ibn Hayyan al-Azdi. Kalangan Barat mengenal dengan nama Geber.Jabir kemudian mempelajari ilmu kedokteran pada masa Kekhalifahan Abbasiyah di bawah pimpinan Harun al-Rashd dari seorang guru yang bernama Barmaki Vizier. Jabir pun terus bekerja dan bereksperimen dalam bidang kimia .
5.Az-Zahrawi
 Az-Zahrawi  memiliki nama lengkap Abu Al-Qasim Khalaf Ibn Al-'Abbas AzZahrawi. Beliau lahir di Madinatu Az-Zahra, sebuah daerah di dekat Kordoba, Spanyol, pada 936 M. Az-Zahrawi dikenal sebagai "Bapak Ilmu Bedah" dan pakar kedokteran pada masa Islam abad pertengahan. Kontribusinya sangan besar dalam pengembangan ilmu bedah. Selain melahirkan prosedur dan metode ilmu bedah modern, beliau juga menciptakan beragam alat dan teknologi yang digunakan untuk bedah. Maka dari itu, beliau mendapat julukan "Bapak Ilmu Bedah".Â
Karya dan hasil pemikirannya banyak diadopsi para dokter di dunia Barat. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Al-Tasrif berisi kumpulan praktik kedokteran, yang ditulis berdasarkan penelitian dan pengalaman Az-Zahrawi di bidang ilmu bedah. Buku ini terdiri dari 30 jilid dan menjadi pedoman bagi para peneliti dan ahli bedah untuk pengembangan bidang kedokteran, khsusnya ilmu bedah.
6.al-Khawarizmi
 Al-Khawarizmi memiliki nama lengkap Abdullah Muhammad bin Musa
alKhawarizmi, beliau dilahirkan di daerah Khawarizmi, yaitu suatu derah di bawah pemerintahan provinsi Khurasan dan sekarang bernama negara Uzbekistan, pada tahun 164 H (780 M). Beliau dikenal sebagai tokoh Muslim yang banyak membangun dan menemukan teori-teori matematika, salah satunya aljabar, yang oleh para ilmuwan barat disebut aritmetika (ilmu hitung) yaitu dengan menggunakan angka-angka Arab. Dalam buku karangannya yaitu, al-Jabr wa al-Muqabalah beliau merumuskan dan menjelaskan tabel trigonometri secara detail.
Beliau juga mengenalkan teori-teori kalkulus dasar dengan cara yang mudah, yang pada akhirnya al-Khawarizmi menjadi tonggak dalam sejarah aljabar yang saat ini berkembang menjadi matematika, bahkan beliau menjadikan aljabar menjadi sebuah ilmu eksak.
Pada  hakikatnya  ilmu  pengetahuan  bertujuan  untuk  mencari  kebenaran  ilmiah  yang sesuai  dengan  kaidah-kaidah  ilmiah.  Dengan  ilmu  pengetahuan  maka  setiap  manusia  akan  bisa mendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan melakukan penelitian ilmiah maupun dengan  bebagai cara lainnya. Â
Ilmu  pengetahuan dalam  Islam  dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. Oleh karena itu Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari  pelaksanaan  kewajiban  manusia  sebagai  mahluk  Allah  SWT.  yang  berakal.  Islam  adalah agama universal yang berlaku sepanjang zaman, Islam bukan hanya terbuka terhadap pembaharuan yang dilakukan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendorong dicapainya kemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H